Asal Mula Penduduk Sulawesi
Setua apakah peradaban di Sulawesi? Tak banyak yang mengulas tentang kehidupan di pulau ini semenjak masa pra-sejarah, sementara perhatia...
https://www.helmantaofani.com/2010/11/asal-mula-penduduk-sulawesi.html
Setua apakah peradaban di Sulawesi? Tak banyak yang mengulas tentang kehidupan di pulau ini semenjak masa pra-sejarah, sementara perhatian terpusat pada kehidupan manusia purba di Jawa. Namun dari menelusuri jejak linguistik, pola kedatangan manusia dan persebarannya di Sulawesi (terutama Sulsel) bisa dipetakan.
Data radiokarbon yang diperoleh arkeolog pada peninggalan pra-sejarah di Maros menunjukkan bahwa manusia modern pertama mendiami wilayah Sulawesi Selatan pada 30.000 SM. Tak ada bukti yang lebih tua daripada penemuan di Maros, sehingga ilmuwan sementara berpendapat pada masa tersebut migrasi manusia masuk ke Sulawesi.
Sulawesi tak mengalami kehidupan manusia purba, sebagaimana penemuan fosil mengindikasikan Jawa sudah dihuni semenjak 1,5 juta tahun sebelum masehi. Sementara, kak ada bukti langsung yang menunjukkan peninggalan manusia purba di Sulawesi sehingga ini memperkuat teori bahwa manusia di Sulawesi datang dari migrasi kontinen lain.
Simulasi Peter Bellwood, Profesor Arkeologi asal Australia, dalam bukunya "Southeast Asia From Prehistory to History" (2004) menunjukkan bahwa kehidupan manusia modern di Sulawesi berasal dari masuknya para peladang berbahasa Austronesia. Asal muasal para "pendatang" tersebut, berdasarkan catatan radiokarbon di Maros, adalah dari pulau Kalimantan.
Bellwood memelajari simulasi migrasi ini berdasarkan perkembangan bahasa yang dibawa. Migran yang sampai ke Sulawesi, menurut Bellwood, membawa akar bahasa Melayu-Polinesia (Proto Malayo-Polynesian/PMP). Bahasa yang mereka bawa merupakan bentuk mula dari bahasa di Sulawesi Selatan.
Para pendatang ini awalnya membuat koloni di hilir sungai Sa'dan yang lantas berpindah ke bagian dalam, ke kawasan pengunungan, dan berkembang menjadi delapan kelompok yang terisolasi satu sama lain. Hal itu memengaruhi timbulnya delapan jenis bahasa di Sulawesi Selatan.
Bukti keterikatan ini antara lain adanya hubungan linguistik antar suku di Sulawesi. Misalnya antara bahasa Bugis dan Toraja saat ini, yang mengindikasikan hubungan lebih erat di masa lalu.
Salah satu kelompok yang paling berkembang secara geografis adalah kelompok Bugis. Kaum Bugis awal yang menghuni daerah kitaran danau Tempe dan Sidenreng mulai bermigrasi dan menempati wilayah-wilayah lain setelah mereka menemukan sumberdaya dan mineral yang bisa diperjualbelikan dengan bangsa lain, terutama Cina. Beberapa mulai meninggalkan daerah pegunungan dan menetap di wilayah pesisir.
Dari sinilah suku Bugis terus berkembang menjadi beberapa kelompok dan kerajaan yang menentukan sejarah modern Sulawesi Selatan.
14 komentar
baru tauk...:D
Gua keingetan dulu obrolan kita soal suku-suku di Makassar. Kemarin tiba-tiba pengen bikin tulisan itu buat Klasika Zona Makassar.
Wah jadi tertantang lagi nih utk ngisi Zona Klasika Makassar hehehe... @Ipul, kira2 topik atau tema apa yg bagus ya?
tulisan ini menguatkan pendapat yang mengatakan bahwa orang-orang bugis yang ada di kalimantan (kalimantan timur) sebenarnya bukanlah perantau dari sulawesi melainkan penduduk kalimantan yang sedang pulang kampung. :)
@Denun: Ayo donk nulis lagii...
@Adink: Wah ada istilah gitu yak?
wohohoho akhirnya dapet juga inspirasinya. Angle-nya bagus Mui. Keep on rocking!!
@Gene: Inspirasinya datang dari kenapa mas Ipul itu matanya sipit.
@Helman : Wakakaka..iyya ya..? mataku sipit ya..?
Ofie juga ngomong gt sih..sipit tapi tajam..
Kalo liat orang Manado, mereka lebih deket lagi sama orang Taiwan yak.
bagus....tp saran saya jgn dilihat saja dari segi linguistiknya...
setahu saya orang austronesia masuk di indonesia di daerah kalumpang, provensi SUL-BaR kabupaten Mamuju.
banyak sisa2 aktivitas manusia prasejah yang di temukan disana misalnya gerabah, alat batu dll
Halo mas Arif. Simulasi migrasi manusia di Sulawesi karya Bellwood memang tidak terlalu detail. Bisa dibilang itu prakiraan kasar saja berdasarkan rambatan linguistik. Seperti halnya ada semacam gradasi bahasa di Sunda-Jawa bagian barat-Jawa Tengah-Jawa Timur-Bali - sehingga bisa diperkirakan alur migrasi manusianya. Semoga ada penelitian arkeologis yang lebih komprehensif mengenai tema ini ya mas. :)
baru tau kalo ceritanya kayak gitu, thanks artikelnya
baru tau nih kalo sejarahnya seperti itu, thanks sharingnya
kita harus mengetahui sejarah agar bisa menularkan ceritanya kepada generas penerus kita, agar mereka juga mengetahui dan bisa semakin cinta pada tanah airnya, makasih
Posting Komentar