All Those Yesterdays

Cuman bermaksut mengucapkan terima kasih saya ke semua yang ada di sebelum garis "present" ini. Apa yang saya lalui, dan apa yang telah saya capai memang HARUS melalui sesuatu yang bernama "kemarin". Small stuffs, large and larger parts...

Hampir duapuluh lima tahun yang lalu, saya dilahirkan (jika akte kelahiran benar adanya). Dan enam tahun berselang masuk ke institusi edukasi dan sosial bernama Sekolah Dasar, menemukan kawan, karib dan sahabat baru yang bakal bertahan at least enam tahun lamanya saling mengenal. Kemudian pindah ke tingkat lanjutan, yang artinya bertemu dengan orang-orang baru pula sampai ke era kuliah dimana saya bertemu dengan banyak orang yang sangat berarti bagi hidup saya (can't mention y'all).

Kemudian sampai dimana fase lembaran baru yang akan saya tulis dalam beberapa hari lagi. Hal itu yang memaksa saya untuk sedikit menengok ke masa yang telah lewat. Dan mengagumi cara berjalannya takdir Tuhan berupa "simpangan-simpangan kecil" (istilah kawan baik saya), atau berupa detail-detail kecil yang jika diibaratkan file cuman berukuran 1 byte. Tetapi segalanya sangat membentuk jalur ke fase yang saya lakoni hari ini. Semuanya berarti. Segalanya berarti...

Dan jika dalam beberapa hari lagi saya akan menjadi sangat bahagia, apa yang terucap sebagai rasa syukur adalah penghargaan setingginya kepada semua yang menjadi "kemarin" saya. Karena, tanpa kemarin itu, hari yang dinanti tidak akan tiba.

Jika saya menangis bahagia, saya harap kalian turut merasakan hangatnya airmata yang menetes tersebut untuk sekedar berbagi dan menyampaikan rasa terima kasih saya kepada kalian semua. Rasa yang datang ini memang tak terungkapkan untuk menggambarkan betapa bersyukurnya saya mempunyai hari kemarin yang melibatkan kalian semua. Even 1 byte yang hadir di memori otak saya...

All those yesterdays.