Countdown to Extinction

Salah satu berita yang mengejutkan datang dari kolom "GeoWeek" termuat dalam Kompas, Minggu 18 Maret 2007. Tertulis bahwa popula...



Salah satu berita yang mengejutkan datang dari kolom "GeoWeek" termuat dalam Kompas, Minggu 18 Maret 2007. Tertulis bahwa populasi Beruang Kutub (Ursus Maritimus) menurun drastis di ambang kepunahan akibat pemanasan global yang mencairkan habitat binatang karnivora tersebut. Later, penelitian Andrew Derocher menegaskan tentang penurunan populasi sebanyak 20% per-tahun yang mengakibatkan Beruang Kutub akan punah di abad ini.

Beruang Kutub bergantung sepenuhnya pada ekosistem beku di kutub. Bulu dan lemaknya memberikan kehangatan di iklim beku. Sebagai karnivora, Beruang Kutub akan memakan spesies apapun yang bisa dibunuhnya, mulai dari ikan, Anjing Laut, bayi Paus Beluga atau Penguin. Ancaman terbesar bagi Beruang Kutub adalah manusia. Baik dampak langsungnya, di mana bulu Beruang Kutub banyak diburu, atau dampak tidak langsung. Dampak yang sering dibuat manusia adalah penangkapan besar-besaran kapal nelayan kargo di Artika yang menghabiskan populasi ikan di laut, serta perburuan massal anjing laut. Selain itu, bahaya lain adalah pemanasan global yang juga ulah manusia sehingga menyusutkan dataran es secara signifikan.

Populasi Beruang Kutub kian hari makin menyusut. Di teritori Alaska dan Kanada, Beruang Kutub termasuk dalam kategori satwa dilindungi. Di beberapa area, di mana perburuan Anjing Laut juga dilarang, populasi Beruang Kutub masih mencapai angka aman. Tetapi, ancaman terbesarnya adalah dampak dari ancaman terhadap ekosistem kutub dari ulah manusia.

Related

wildlife 4843314814755025212

Posting Komentar Default Comments

1 komentar

Anonim mengatakan...

hihi iya yak sama..
somehow i feel it should be everyone's...

Follow Me

-

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item