Four Armed Monster
DUO gitaris Pearl Jam, Stone Gossard dan Mike McCready , "akhirnya" mendapatkan legitimasi resmi dari majalah musik terkemuka...
https://www.helmantaofani.com/2007/03/four-legged-monster.html
DUO gitaris Pearl Jam, Stone Gossard dan Mike McCready, "akhirnya" mendapatkan legitimasi resmi dari majalah musik terkemuka, Rolling Stone, sebagai salah satu (tepatnya, salah dua) gitaris rock paling berpengaruh dalam "20 New Guitar Gods" yang baru-baru ini dirilis. Sebagai penambah, editor Rolling Stone mengaku "khilaf" ketika mereka LUPA mencantumkan keduanya dalam jajaran 100 gitaris rock terbaik sepanjang masa yang ditulis dalam edisi khusus tahun 2003*. Tak tanggung-tanggung, RS menggelari keduanya dengan nama "Four Armed Monster" mengingat kombinasi dan harmoni keduanya menyusun musik Pearl Jam yang bertahan sampai 17 tahun ini.
Stone dan Mike bahkan sudah bermain bersama sejak Junior High di Seattle, tetapi kolaborasi resmi mereka baru terjadi ketika Mother Love Bone bubar. Band Glam-Rock dari Seattle yang sempat merilis satu major-label album tersebut terpaksa balik kanan karena frontman kharismatis mereka, Andy Wood, meninggal dunia karena overdosis. Stone Gossard yang menganggur, bersama bassist MLB Jeff Ament segera menggaet seorang republikan penjaga toko swalayan, Mike McCready yang saat itu tengah depresi karena karirnya bersama band Glam-nya, Shadow, juga baru gagal. Mike dikenal Stone karena bersahabat dan sering jamming ketika SMP. Ketiganya lantas membuat demo instrumen dengan bantuan Matt Cameron (drummer Pearl Jam) yang saat itu masih menggawangi Soundgarden. Sisanya adalah catatan sejarah ketika kaset demo mereka jatuh di tangan surfer asal San Diego bernama Edward Louis Severson II, alias Eddie Vedder.
Selama puluhan tahun karir bersama Pearl Jam, Mike dan Stone terbilang relatif underrated. Mereka memang bukan virtuoso yang mampu mengundang decak kagus atas teknik bermain gitar yang luar biasa seperti halnya Eddie Van Halen atau Steve Vai. Tetapi, pengakuan atas kontribusi mereka di dunia musik memang hanya beredar di kalangan musisi yang tahu betul seluk beluk sound gitar dan tuning. Stone dikenal sebagai pemain gitar yang meletakkan fondasi bermusik Pearl Jam dengan karakter suara "grunge" (yang dihasilkan sejak awal karirnya bersama pionir grunge, Green River). Bahkan beberapa media menjuluki Stone dengan sebutan "Master of Tuning" karena kepiawaiannya dalam menyusun tune gitar dan menghasilkan sound yang sukar ditiru oleh musisi atau band lain.
Trademark lain Stone datang dari ritem kocok-nya yang dipadu dengan distorsi yang menghasilkan efek hard-sound serta groove unik. Influens Stone memang banyak datang dari jenis musik funk dan rap yang menggunakan banyak groove dan vibe. Oleh karena itu, banyak pula yang menyebut permainan Stone sebagai permainan gitar "perkusif", karena dia yang "menggiring" groove sekaligus ritme dari lagu. Karyanya bisa diamati dari album solonya, Bayleaf.
Sementara itu, jika Stone menjadi motor musik Pearl Jam, maka Mike adalah eksekutornya. Manusia dibalik melodi Pearl Jam adalah Mike. Mike bisa dibilang tidak punya banyak signature karena gaya permainannya yang terpegaruh berat oleh musisi ol-skool macam Jimi Hendrix, Stevie Ray Vaughan dan Ace Frehley. Dua solo-nya yang masuk ke 100 solo-gitar terbaik sepanjang masa versi majalah Guitar, Alive dan Yellowledbetter, adalah representasi influens Mike. Alive adalah derivasi dari solo Frehley, sementara riff Ledbetter adalah gaya Hendrix-ish yang lekat.
Mike lebih dikenal sebagai imej rocker yang ada di antara personil lain Pearl Jam. Pada era keemasan musik alternatif, dimana slam dance dan moshing menguasai pit, ulah liar-nya adalah panutan bagi penonton. Di era sekarang, Mike juga yang paling ekspresif dengan pertunjukan atraksi-atraksi rockstar-nya. Tetapi lepas dari itu, Mike juga termasuk musisi yang produktif dengan banyak menghasilkan karya bermusik. Di antaranya adalah kolaborasi hebat bersama vokalis Alice in Chains (Layne Staley, RIP) dan drummer Screaming Trees (Barett Martin) untuk menghasilkan supergrup grunge pertama, Mad Season (tercatat sebagai album grunge terbaik keempat dalam versi website Grunge History).
Setelah Mad Season, Mike merilis The Rockfords yang dikerjakannya bersama eks-member band lamanya, Shadow. Mike juga terlibat sebagai "konsultan" sekaligus pengisi gitar untuk band fiktif Stillwater yang menjadi sentra topik film Cameron Crowe, Almost Famous. Terakhir, Mike turut berandil dalam album pemenang Grammy 2006, Fingerprints karya Peter Frampton, ketika bersama Matt Cameron turut menyumbang dua buah tracks.
Stone Gossard dan Mike McCready, bagaimanapun juga, terlibat erat dalam sejarah besar rock n roll meski kredit untuk mereka tidak seberapa besar. Mungkin sejalan dengan karakter mereka yang low profile, keduanya lebih suka dikenal atas efek kolaboratif yang sudah dihasilkan dan membentuk band terbesar di jagad musik alternatif Amerika saat ini, Pearl Jam, sebagai bukti konkret kiprah mereka. Tetapi, legitimasi dari media akhirnya tiba. Setelah hanya terbatas pada kalangan musisi, dengan kulminasi edisi Guitar Legend versi majalah Guitar, kini penikmat musik secara umum diperkenalkan dengan apresiasi terhadap duo gitaris ini dengan masuknya Stone dan Mike dalam jajaran 20 gitaris terbaik saat ini (versi Rolling Stone). Memang sudah saatnya duet ini mendapat sorot setelah menempuh lebih dari 15 tahun karir konsistensi bermusik mereka.
*| In a review of Pearl Jam's 2006 self-titled album, Rolling Stone editor David Fricke mentioned that both Stone Gossard (image) and Pearl Jam lead guitarist Mike McCready were erroneously excluded from the publication's 2003 feature "The 100 Greatest Guitarists of All Time." [Wikipedia - Rolling Stone, June 2006]
Artikel ini sebagian disarikan dari diskusi di milis Pearl Jam Indonesia.
Posting Komentar