1 Juli 1946 - 1 Juli 2007

Ayah saya dulu lahir di masa birokrasi belum terstruktur seperti semacam ini (meski sama-sama ribetnya). Usia Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat belum sampai ke taraf mereka memikirkan penerbitan dokumen-dokumen kependudukan macam akte kelahiran. Apalagi ayah saya lahir di pelosok, yang makin menyulitkan pendataan penduduk ketika dirinya lahir. Oleh karena itu, tahun 1954 ditetapkan suatu "Surat Keputusan" bagi mereka yang tidak berakte kelahiran dan tidak diketahui persis kapan tanggal, bulan dan tahun lahir. SK tersebut menetapkan tanggal, bulan dan tahun kelahiran "default" bagi orang-orang tanpa akte kelahiran berdasarkan tingkat pendidikan yang dijalani. Jika pada tahun 1954 ada di kelas 1 SD, maka ditetapkan dia akan lahir pada 1947 (asumsi usia kelas 1 SD adalah 7 tahun). Untuk siswa kelas 2, maka kelahirannya adalah 1946, dan seterusnya. Tanggal dan bulan lahir juga turut disamakan dengan tanggal keluarnya SK, yakni 1 Juli. Jadilah ayah saya yang saat itu duduk di kelas 2 SD ditetapkan bertanggal lahir: 1 Juli 1946.

Negeri yang aneh...

Anyway, sekilas cerita itu hanya untuk mengiringi ucapan selamat ulang tahun saya kepada ayahanda tercinta yang entah berapapun usia aslinya, kemarin beliau secara "resmi" berusia 61 tahun.