Jalur Pisah ala Pearl Jam
Ketika berita album solo Eddie Vedder pertengahan tahun lalu menyeruak, gosip tentang bubarnya Pearl Jam segera bermunculan. Salah satunya ...
https://www.helmantaofani.com/2007/10/clobberin-time.html
Ketika berita album solo Eddie Vedder pertengahan tahun lalu menyeruak, gosip tentang bubarnya Pearl Jam segera bermunculan. Salah satunya dipicu kehadiran Stone Gossard dan Mike McCready di sebuah festival lokal yang memicu spekulasi pecahnya Pearl Jam pada saat itu. Tetapi, seiring dengan rilis DVD Immagine in Cornice akhir September lalu, rumor tersebut mulai terkikis. Setelah gempuran non-stop touring sejak 2005, pertengahan-akhir 2007 sampai mid 2008 nanti bakal menjadi bulan berkarya bagi personil Pearl Jam secara individual.
Eddie Vedder membuka tirai gelombang proyek solo dengan mengisi score musik Into the Wild yang disutradarai Sean Penn. Film yang diangkat dari novel laris Jan Krakauer ini rilis pada awal Oktober setelah malang melintang di beberapa festival musim gugur. Vedder tampak hadir menikmati keriaan selebritas bersama Sean Penn, serta kembali muncul dalam majalah Time, sekaligus mengakhiri kapak perang dengan majalah yang juga berseteru dengan mantan presiden kita - sejak edisi kontroversial tahun 1993 lalu. Album soundtrack Into the Wild adalah effort solo pertama Vedder dalam bentuk satu album penuh. Sebelumnya Vedder hanya terlibat di beberapa project kecil musisi lain mulai dari Bad Religion, Mike Watt, Matt Cameron dan beberapa lagu individual.
Untuk mendukung full side-projectnya ini, Ed berencana menggelar tur solo di luar Pearl Jam. Bridge School Benefits akhir Oktober nanti menjadi babak pembuka Ed dan nostalgia kumpulan lagunya termasuk yang baru-baru ini muncul di film dokumenter Body of War.
Berbeda dengan Vedder, member lain dari Pearl Jam justru telah sangat berpengalaman menekuni side-project. Stone Gossard dan Mike McCready termasuk yang paling produktif. Duo gitaris tersebut memiliki beberapa band "sampingan" dan karya-karya individual. Band McCready paling fenomenal mungkin adalah Mad Season yang dibesutnya bersama almarhum vokalis Alice in Chains, Layne Staley dan drummer Screaming Trees Barett Martin. Mad Season mengalami kulminasi apresiasi karya yang ditunjukkan oleh angka penjualan maupun respon kritikus. Album itu juga dibantu dengan booming grunge pada mid-90an. Sementara proyek keduanya, Rockfords, yang rilis di awal 2000an lebih terbatas pada kalangan tertentu karena tingginya muatan idealis yang dibawanya bersama mantan rekan Mike di band awalnya, Shadow.
Untuk setahun ke depan, Mikey tengah mengerjakan proyek film, serupa dengan Vedder. Hanya saja, Mike lebih berpengalaman karena pernah terlibat sebagai pengisi score dalam film Almost Famous garapan Cameron Crowe. Belum jelas apa film yang dimaksud Mikey, tetapi mengingat bahwa dirinya adalah musisi yang produktif, bukan tidak mungkin dalam waktu setahun ini justru lebih banyak karya yang keluar darinya, termasuk side projects baru atau bersama Rockfords.
Tahun depan juga menjadi milik Stone Gossard setelah Brad, band side project Gossard mengumumkan adanya show di tahun baru nanti. Brad adalah satu dari sekian project Gossard, termasuk album solonya Bayleaf yang rilis sekitar tujuh tahun silam. Riwayat diskografi Stoney memang menggunung. Jika dirunut, sebelum Pearl Jam dirinya sudah terlibat dalam 3 band besar: Temple of the Dog, Mother Love Bone dan Green River. Nama yang terakhir bahkan akan menambah hari-hari sibuk dua personel Pearl Jam, Jeff Ament dan Stoney sendiri ketika mengumumkan rencana tur reuni di awal 2008 nanti. Jeff dan Stoney akan kembali menggandeng Mark Arm dan Steve Turner dari Mudhoney yang merupakan anggota orisinil Green River. Steve Turner adalah orang pertama yang keluar dari band pionir grunge tersebut, untuk merelakan tempat ke Bruce Fairweather yang rencana akan dilibatkan dalam tur reuni juga. Alex Vincent melengkapi kepingan puzzle reuni band yang kemudian pecah menjadi Mother Love Bone dan Mudhoney.
Kini tinggal menunggu berita dari Matt Cameron tentang aktivitasnya di tahun depan di kala rekan band-nya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Jangan salah, selepas dari Soundgarden Matt aktif dalam band side-projectnya Wellwater Conspiracy. Matt memang dikenal sebagai allround musician. Satu yang menarik ditunggu adalah apabila sela tahun ini akan diisi Matt dalam rencana reuni akbar pula yang melibatkan Chris Cornell dan Kim Thayil untuk membangkitkan Soundgarden. Chris telah lepas dari Audioslave dan Kim "hanya" sibuk di beberapa sesi bebas yang tidak seberapa mengikat.
Dalam band sedemokratis Pearl Jam, segala kemungkinan penyaluran kreatifitas akan selalu mungkin dilakukan. So, meski tidak ada skedul tur Pearl Jam tahun ini dan tahun depan, hampir dipastikan kelima member-nya tidak akan lepas dari radar media dengan kadar aktivitas mereka.
2 komentar
keren bgt. patut dicontoh band2 lain.
++retno
Kalo band laen mungkin udah bubar kali.
Posting Komentar