Sinkin' Level

Akhir-akhir ini, pikiran saya tengah buntu untuk sekedar menuangkan apa-apanya ke dalam bentuk verbal dan tekstual. Ini adalah pledoi kenapa...


Akhir-akhir ini, pikiran saya tengah buntu untuk sekedar menuangkan apa-apanya ke dalam bentuk verbal dan tekstual. Ini adalah pledoi kenapa blog saya menjadi miskin update sejak 7 Januari lalu.

Tahun lalu (2007) adalah "masa keemasan" dalam saya menulis. Tercatat di arsip ada 92 buah tulisan di blog ini saja (setidaknya, saya me-manage 4 buah blog, blog private 3 buah - blogger, multiply dan friendster serta blog Pearl Jam Indonesia yang eksis akhir tahun lalu). Jika dirata-rata, sebulan saya menulis 7-8 buah tulisan. Sementara untuk bulan ini saja (Januari) saya baru menghasilkan 4 buah tulisan sebelum ini, 3 di blog ini dan sebuah lagi di blog PJ.Id.

Tanda-tanda penurunan sudah mulai menunjukkan gejala pada akhir tahun lalu, ketika angka posting di bawah rata-rata mulai muncul per-Oktober dan berlanjut ke dua bulan sisa. Pertanda apakah itu? Yang jelas, angan untuk menulis selalu datang. Ketika saya menyaksikan pertandingan sepakbola, mendengarkan musik, menonton film dan sebagainya selalu ingin di-follow up dengan share ke blog ini. Tetapi semuanya hanya menjadi uap yang turut berlalu disapu angin rutinitas.

Sibukkah saya? Jawabannya relatif. Yang jelas, konsentrasi utama saya selama sekitar empat bulan terakhir memang tengah disita oleh apresiasi visual ketimbang verbal. Di antaranya karena pekerjaan jualah, seperti sebab-sebab klise lainnya. Hal lain, mungkin saya sedang berada di titik jenuh blogging. -secara teknis sebetulnya semangat saya untuk berbagi melalui tulisan tidak pernah surut- Saya mulai menulis blog sejak 2003, ketika Blogger masih berupa anak bayi yang belum banyak dikenal orang (dan belum diakuisisi Google tentunya). Dan ini tercatat sebagai blog kesekian kali setelah melewati beberapa website dan provider penyedia dunia tulis menulis di dunia maya lainnya.

Saya masih menyimpan hutang tulisan kepada banyak pihak. Saya berhutang kepada istri saya, Gina untuk menuliskan rasa syukur telah melewati setahun pernikahan kami pada 13 Januari lalu. Kemudian saya juga belum sempat mendeskrispikan pendapat saya tentang dunia yang saya sukai (musik, film dan sepakbola) sejak akhir tahun lalu. Saya masih menjanjikan artikel tentang musik kepada salah satu majalah di ibukota. Janji saya untuk merekap statistik di milis PJ.Id juga belum saya penuhi. BlogFam (maaf mBak Retno) juga masih menunggu hutang saya untuk menulis tentang Surabaya. Yang terbaru, akhir pekan lalu saya menyisakan "tunggakan" untuk memberikan review website rancangan teman saya, Devi.

Semuanya, maafkan saya karena malas menulis...

Related

The Taofanis

And this is it...my initial from now on! Tanggal 13 Januari lalu, dalam balutan seremoni sederhana saya resmi mempersunting Gina sebagai istri. Setelah hectic berminggu-minggu mempersiapkan, alham...

All Those Yesterdays

Cuman bermaksut mengucapkan terima kasih saya ke semua yang ada di sebelum garis "present" ini. Apa yang saya lalui, dan apa yang telah saya capai memang HARUS melalui sesuatu yang bernama "kemarin...

Up to the Next Phase(s)

I never thought proposing will be so nervy in the beginning, and extremely pleased when it's done. Proposing, atau lamaran awalnya gw pikir cuman skema rutinitas sebelum agenda pernikahan. Tapi te...

Posting Lebih Baru Joking No More

Posting Komentar Default Comments

Hot in WeekRecentComments

Recent

Konser Green Day, Redemsi yang Mengisi Memori

Konser Green Day di Jakarta, Sabtu (15/2) lalu membuka banyak catatan bagi diri saya. Hajatan tersebut menjadi redemsi bagi saya atas ikhtiar yang tertunda setengah dekade.Sekitaran hari ini, lima tah...

Konser Pearl Jam Nite XII, Energi dari Kolektivitas Penampilan

Lama tak dihelat, Pearl Jam Nite XII meluncur di Bandung. Event bertajuk Alive at The Star ini diadakan di (sesuai namanya) The Star, yang menyatu dengan Avery Hotel Bandung pada hari Sabtu, 9 Novembe...

Narasi Reaktif untuk Album Pearl Jam, Dark Matter

Terpaut 4 tahun dari album terakhirnya, Pearl Jam kembali dengan meluncurkan Dark Matter yang dirilis tengah malam WIB tadi (19 April 2024).Album sebelumnya, Gigaton (2020) memegang rekor sebagai albu...

Suar Industri Sinema dalam Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

Menonton "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film" mengingatkan lagi memori sekitar awal 2000-an, mengenai jalur apa yang mesti diambil sinema Indonesia agar bisa bersaing dan punya unique selling point?Pada...

Kedekatan Dune dan Konteks Dunia Nyata

Sebagai penonton yang lumayan paham dengan sejarah Islam dan sedikit dunia Arab, film Dune jadi bisa dinikmati lebih dalam.Ada yang belum menonton Dune? Saat ini seri keduanya tengah mengisi gedung pe...

Comments

Anonymous:

Katanya menjadi ustadz,ini kok pendeta?

Faizal jam:

selalu renyah membaca tulisan helman ini, bahasa luwes & ringan, sehingga ga bosen membacanya. cuma masukan aja, ada tradisi dari PJ nite 1 hingga ke-12, yaitu koor bareng antara vocalist & au...

papa4d:

Thanks on your marvelous posting! I seriously enjoyed reading it, you may be a great author

Anonymous:

"It seems silly, like, 'We cannot have real roulette however we will to} have this,' " Lockwood says. "But it is certified everywhere in the the} country as a slot machine, not ...

Anonymous:

In Germany and lots of|and lots of} other countries, the earnings from lotteries and betting swimming pools are used to subsidize newbie sports. Major League Soccer the highest soccer league within th...

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item