Walking Off the Past

- Sudut kota tua "terbuang" di bilangan Jembatan Merah, Surabaya - Seorang rekan saya sempat beropini bahwa bangsa kita "ahis...

- Sudut kota tua "terbuang" di bilangan Jembatan Merah, Surabaya -

Seorang rekan saya sempat beropini bahwa bangsa kita "ahistoris". Dasarnya adalah, begitu mudah kita membuang identitas faktual masa lalu kita untuk kilau-kilau di kejauhan yang belum jelas apakah itu emas atau beling. Semuanya atas nama "kemajuan".

Ada benarnya juga, paling tidak jika kita melihat nasib bangunan-bangunan tua di banyak kota besar. Satu demi satu rubuh tergilas dan digantikan dengan bangunan baru sebagai jawaban modernisme. Atau jika tidak, bangunan-bangunan itu akan ditinggalkan jika memang tidak boleh dirubuhkan, dan membuka "lahan" baru di daerah lain. Itu sama saja dengan membunuh. Bangunan tanpa penghuni dan fungsi hanya menjadi objek penderita di belahan kota, sama dengan pedagang kaki lima yang setiap saat harus rela disingkirkan hajat hidupnya, meski tidak sampai dilenyapkan.

Di sudut-sudut kota yang menyimpan sejarah masa lalu, saat ini biasanya merupakan daerah kumuh. Tingkat okupansi rendah dan lemahnya daya tarik ekonomis membuat kawasan tersebut ditinggalkan. Manusia mulai menyingkir, sementara makhluk marjinal mulai memasuki daerah itu (termasuk yang tidak terlihat manusia). Siapa yang mau hidup di daerah yang membutuhkan perawatan mahal, sementara asetnya tidak bisa menghidupi?

Sayang memang. Sementara di belahan dunia lain, sejarah justru menjadi aset jualan yang sangat berarti. Bangunan lama justru ber-aset besar karena memiliki potensi "cerita" yang bisa dijual. Hotel-hotel terkemuka di Roma biasanya dibangun di atas situs atau gedung bersejarah. Koridor fashion terkenal di Milan dibangun pada sebuah galeri kuno. Sebuah istana di Skotlandia menjadi venue terkenal untuk konser-konser band papan atas. Mereka sangat menghargai konektivitas dan kesinambungan masa lalu dengan masa yang sekarang mereka tapak.

Andai saja, pemerintah kota tidak hanya mengeluarkan suaka untuk mencegah penghancuran, tetapi juga mampu merevitalisasinya. Alih-alih terus menerus menggerus lahan baru, tetapi mewajibkan pelaku usaha untuk mengisi daerah yang kosong tersebut. Jika saja semua kios di mall-mall membuka usaha mereka memanfaatkan bangunan-bangunan tua yang kini ditinggalkan. Misalnya pengembang mendirikan koridor usaha dengan memberi kesempatan kedua ke bangunan tua, ketimbang membuka "citywalk-citywalk" palsu.

Kenyataannya, sejarah di negeri ini memang hanya dipandang sebagai fragmen dari masa yang telah lewat. Bangunan tua, sebagai bagian artefak kehidupan masa lampau hanyalah sepotong kecil dari objek penderita yang secara nyata diabaikan masyarakat kita. Belum lagi makrokosmos-nya, sejarah itu sendiri, yang mungkin memang sering diselewengkan untuk mencapai tujuan praktis. Rangkaian seminar dan simposium hanya menjadi wacana yang membentur dinding realita.

Sejarah tidak ada kaitannya dengan "tidak maju". Menengok ke belakang bukan berarti sebuah langkah mundur. Tetapi merupakan sebuah lentera yang memendarkan jalan bagi kita untuk melangkah.

Jadi, semuanya muncul hanya karena perbedaan cara pandang dalam melihat sejarah...

See also: Surabaya Lama

Related

Rekomendasi Tempat Ngopi di Bintaro Sektor 9 Sesuai Tipe

Berada di tengah-tengah kapital kafein Bintaro, apakah jadi jaminan lebih mudah mendapatkan asupan kafein sesuai selera? Belum tentu.Banyak alasan dan motivasi di balik kebutuhan kafein seseorang. Dar...

Kapital Kafein Baru di Kerajaan Bintaro

Sembilan tahun silam, kala memutuskan pindah ke Bintaro, tidak terbayangkan bila kemudian wilayah yang kami tinggali ini mempunyai geliat yang begitu dinamis. Kini, segala sesuatunya terasa a-block-aw...

Perpanjang Paspor di Tanjung Priuk Gunakan Transportasi Publik

Bagaimana cara perpanjang paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Priuk, serta tak kalah penting, bagaimana menuju ke sana dengan menggunakan transportasi publik? Sebentar, mengapa repot harus m...

Posting Lama Dirgahayu Helman
Posting Lebih Baru Method Man

Posting Komentar Default Comments

5 komentar

Anonim mengatakan...

jarang banget bangunan tua yang terawat di Indonesia.
Setuju sih mustinya bisa dipertahankan, balik lagi ke banyak faktor pendukungnya dari masayarakatnya juga kudu dibuat sadar dulu sama potensi bangunan tua bersejarah

Anonim mengatakan...

Wuih fotonya keren euy..

Daeng Ipul mengatakan...

yah, itulah nasib Indonesia..
bangunan tuanya selalu tinggal nunggu waktu sebelum digusur setelah sebelumnya secara biadab dibiarkan terlantar...

kelak, anak-cucu kita hanya akan menyaksikan peninggalan-peninggalan bersejarah nenek moyangnya lewat format JPG atau GIF, syukur2 kalo ada videonya..

Helman Taofani mengatakan...

@Ipul:

Yah at least dari sekarang mulai mendokumentasi deh. Jadi versi JPEG-nya bisa diliat anak cucu...hehehehe.

Anonim mengatakan...

suka ama foto nya, keren! :D

Hot in WeekRecentComments

Recent

Konser Green Day, Redemsi yang Mengisi Memori

Konser Green Day di Jakarta, Sabtu (15/2) lalu membuka banyak catatan bagi diri saya. Hajatan tersebut menjadi redemsi bagi saya atas ikhtiar yang tertunda setengah dekade.Sekitaran hari ini, lima tah...

Konser Pearl Jam Nite XII, Energi dari Kolektivitas Penampilan

Lama tak dihelat, Pearl Jam Nite XII meluncur di Bandung. Event bertajuk Alive at The Star ini diadakan di (sesuai namanya) The Star, yang menyatu dengan Avery Hotel Bandung pada hari Sabtu, 9 Novembe...

Narasi Reaktif untuk Album Pearl Jam, Dark Matter

Terpaut 4 tahun dari album terakhirnya, Pearl Jam kembali dengan meluncurkan Dark Matter yang dirilis tengah malam WIB tadi (19 April 2024).Album sebelumnya, Gigaton (2020) memegang rekor sebagai albu...

Suar Industri Sinema dalam Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

Menonton "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film" mengingatkan lagi memori sekitar awal 2000-an, mengenai jalur apa yang mesti diambil sinema Indonesia agar bisa bersaing dan punya unique selling point?Pada...

Kedekatan Dune dan Konteks Dunia Nyata

Sebagai penonton yang lumayan paham dengan sejarah Islam dan sedikit dunia Arab, film Dune jadi bisa dinikmati lebih dalam.Ada yang belum menonton Dune? Saat ini seri keduanya tengah mengisi gedung pe...

Comments

Anonymous:

Katanya menjadi ustadz,ini kok pendeta?

Faizal jam:

selalu renyah membaca tulisan helman ini, bahasa luwes & ringan, sehingga ga bosen membacanya. cuma masukan aja, ada tradisi dari PJ nite 1 hingga ke-12, yaitu koor bareng antara vocalist & au...

papa4d:

Thanks on your marvelous posting! I seriously enjoyed reading it, you may be a great author

Anonymous:

"It seems silly, like, 'We cannot have real roulette however we will to} have this,' " Lockwood says. "But it is certified everywhere in the the} country as a slot machine, not ...

Anonymous:

In Germany and lots of|and lots of} other countries, the earnings from lotteries and betting swimming pools are used to subsidize newbie sports. Major League Soccer the highest soccer league within th...

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item