In the Valley of Elah

Lembah Elah adalah arena pertempuran antara pasukan Yahudi (Israel) dan Filistin, yang kemudian memunculkan sosok Daud sebagai pahlawan atas...


Lembah Elah adalah arena pertempuran antara pasukan Yahudi (Israel) dan Filistin, yang kemudian memunculkan sosok Daud sebagai pahlawan atas keberaniannya menumbangkan Jalud (Goliath) yang perkasa. Dari satu sisi, ada sebuah pertanyaan yang mengusik, mengapa raja Yahudi malah mengirim Daud yang masih bau kencur dan minim pengalaman untuk menghadapi Jalud yang terbukti perkasa dan kejam?

Sisi humanis tersebut menjadi poin eksploitasi dari sutradara/penulis skenario Paul Haggis ketika meramu film mutakhirnya, In the Valley of Elah. Film tersebut tidak bercerita tentang kisah Daud yang termaktub di kitab Perjanjian Lama dan Al Quran, melainkan mengenai sosok Hank Deerfield (Tommy Lee Jones), seorang purnawirawan tentara yang tengah menyelidiki kematian anaknya, Mike Deerfield. Mike juga seorang tentara. Seorang prajurit yang berada di layer terbawah dalam hirarki militer. Mike dan kroco-kroco lainnya dikirim pemerintah AS untuk menangani masalah di Irak selepas invasi "menumpas teroris" yang dicanangkan George W. Bush. Mungkin Bush terinspirasi kisah raja Saul yang mengirim Daud di lembah Elah.

Mike diketahui AWOL (bolos) dan dinyatakan hilang selepas masa tugasnya dari Irak. Ini yang memicu Hank untuk menyelidiki, karena kejadian itu diluar kebiasaan Mike yang sangat dekat dengannya. Hank yang mantan penyelidik kiriminal di satuan polisi militer lantas meminta bantuan detektif Emily Sanders (Charlize Theron) dari kepolisian setempat untuk memproses kasusnya. Selanjutnya diketahui bahwa Mike telah meninggal dunia, seiring dengan diketemukannya mayat yang terbakar dan terpotong (serta dicabik binatang) dan diidentifikasi sebagai Mike. Penyelidikan Hank berlanjut, mengungkap berbagai kemungkinan penyebab kematian anak keduanya (setelah yang pertama juga meninggal dalam kecelakaan helikopter dalam dinas militernya).

Tetapi film ini bukan berbicara dalam bahasa thriller. Penyelidikan justru mengungkap ke fenomena yang lebih makro, yakni tentang efek bergulirnya perang Irak terhadap masyarakat AS sendiri (terutama para "veterannya"). Bukan dalam bahasa konspiratif dan politis, namun skalanya dipertahankan tetap mikro. Tetap kecil, dan lekat dengan kasus serta pergulatan emosional Hank yang digambarkan sebagai patriot sejati (yang bahkan tidak rela sebuah bendera negara dalam keadaan terbalik atau menyentuh tanah).

Di sinilah kelebihan dari film berdurasi 2 jam ini. Film ini digarap secara cermat untuk melihat sebuah kasus dari satu sudut pandang, namun bisa membuka "mata hati" bagi pemirsanya untuk melihat ke garispandang yang lebih luas, yang disibak melalui permainan alur menggiring sampai ke akhir film. Jadi, meski beralur lambat namun penonton akan "dipaku" untuk mengikuti jalan cerita sampai akhir. Tindakan "apatriotik" Hank Deerfield sebagai ending film adalah satu konklusi besar dari pesan film ini.

In the Valley of Elah merupakan film kedua Paul Haggis sebagai sutradara. Haggis mulai menuai apresiasi ketika Crash, film debut sutradaranya, secara kontroversial menyingkirkan Brokeback Mountain di ajang Academy Awards 2005 silam. Kedua film yang "well-appreciated" tersebut menegaskan eksistensi pria Kanada berumur 55 tahun ini. Sebelumnya, Haggis mungkin lebih banyak dikenal sebagai penulis skenario dan konseptor. Di antara karyanya adalah film terbaik Oscar lainnya, Million Dollar Baby yang disutradarai oleh Clint Eastwood. Oleh perannya sebagai konseptor tersebut, bisa dilihat kematangan Haggis dalam menyusun alur film-filmnya. Tidak terburu-buru, dan memberi penekanan terhadap karakter untuk mengembangkan cerita.

Related

movie 1609103545159049634
Posting Lebih Baru Review Film Bella (2007)
Posting Lama End of an Era

Posting Komentar Default Comments

1 komentar

Luluch The Cinnamon mengatakan...

Hai,tak sengaja nemu blog km lewat link nya mbak Astri.Msh betah di Sby?wah...stlh baca ulasannya,jd pengen nonton.Sayangnya,ak sdg terdeprivasi di Papua,nggak ada bioskop...Btw,blog mu kumasukkan ke link ku ya

http://luluch.blogspot.com

Hot in WeekRecentComments

Recent

Konser Green Day, Redemsi yang Mengisi Memori

Konser Green Day di Jakarta, Sabtu (15/2) lalu membuka banyak catatan bagi diri saya. Hajatan tersebut menjadi redemsi bagi saya atas ikhtiar yang tertunda setengah dekade.Sekitaran hari ini, lima tah...

Konser Pearl Jam Nite XII, Energi dari Kolektivitas Penampilan

Lama tak dihelat, Pearl Jam Nite XII meluncur di Bandung. Event bertajuk Alive at The Star ini diadakan di (sesuai namanya) The Star, yang menyatu dengan Avery Hotel Bandung pada hari Sabtu, 9 Novembe...

Narasi Reaktif untuk Album Pearl Jam, Dark Matter

Terpaut 4 tahun dari album terakhirnya, Pearl Jam kembali dengan meluncurkan Dark Matter yang dirilis tengah malam WIB tadi (19 April 2024).Album sebelumnya, Gigaton (2020) memegang rekor sebagai albu...

Suar Industri Sinema dalam Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

Menonton "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film" mengingatkan lagi memori sekitar awal 2000-an, mengenai jalur apa yang mesti diambil sinema Indonesia agar bisa bersaing dan punya unique selling point?Pada...

Kedekatan Dune dan Konteks Dunia Nyata

Sebagai penonton yang lumayan paham dengan sejarah Islam dan sedikit dunia Arab, film Dune jadi bisa dinikmati lebih dalam.Ada yang belum menonton Dune? Saat ini seri keduanya tengah mengisi gedung pe...

Comments

Anonymous:

Katanya menjadi ustadz,ini kok pendeta?

Faizal jam:

selalu renyah membaca tulisan helman ini, bahasa luwes & ringan, sehingga ga bosen membacanya. cuma masukan aja, ada tradisi dari PJ nite 1 hingga ke-12, yaitu koor bareng antara vocalist & au...

papa4d:

Thanks on your marvelous posting! I seriously enjoyed reading it, you may be a great author

Anonymous:

"It seems silly, like, 'We cannot have real roulette however we will to} have this,' " Lockwood says. "But it is certified everywhere in the the} country as a slot machine, not ...

Anonymous:

In Germany and lots of|and lots of} other countries, the earnings from lotteries and betting swimming pools are used to subsidize newbie sports. Major League Soccer the highest soccer league within th...

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item