Akhir Perjalanan
Yap...sesuai dengan judul blog temporer "Destinazione Vienna", perjalanan Italia memang kandas di ibukota Austria tersebut. Meski ...
https://www.helmantaofani.com/2008/06/akhir-perjalanan.html?m=0
Yap...sesuai dengan judul blog temporer "Destinazione Vienna", perjalanan Italia memang kandas di ibukota Austria tersebut. Meski sedikit lebih dini dengan tumbang di tangan Spanyol lewat adu pinalti. Dan inilah akhir dari ilustrasi biru-emas di blog ini, untuk segera berganti ke tampilan normal.
Apa yang tersisa dari helatan Euro bagi saya? Sedih? Tentunya. Tapi tidak seberapa jika melihat permainan Italia yang memang tidak "menggigit" sepanjang kejuaraan. Meminjam istilah Arrigo Sacchi: "...they're out because they're actually never get in." Kehilangan Fabio Cannavaro mulai bisa dilapis oleh Giorgio Chiellini, tapi jadi hambar ketika di saat yang bersamaan juga kehilangan Andrea Pirlo. Italia selalu bermain dengan keduanya setelah Piala Dunia 2006. Jejak sukses menjadi lenyap tak berbekas.
Marahkah saya? Meladeni beberapa Italian-Haters adalah pekerjaan rutin setiap kali ada turnamen. Beberapa memang melontarkan komentar yang potensial membakar emosi. Tahun 2006 lalu, prestasi membungkam mereka. Sedangkan sekarang, ini adalah angin mereka. Itu hanyalah roda, tak usah diresapi serius.
Kecewa? Pasti. Tapi itulah dinamika sepakbola.
Ciao!
6 komentar
di negaranya sendiri timnas itali dikritik terus kok man *menurut temenku yg di sana*. mereka juga gak puas dgn gaya main timnasnya. next time better!
++retno
dari sejak awal, saya memang sudah punya feeling Italia gak bakal melangkah jauh kalau permainan mereka masih kayak waktu digebuk 0-3 ama Belanda.
sempat ada harapan waktu mereka lolos ke perempat final, karena faktor mental tentunya..apalagi lawannya "hanya" Spanyol.
sayang, semua memang harus berakhir..2 jagoan saya tumbang sbelum sampai partai puncak...Italia dan Belanda..
Wah...tak pikir terseok-seok di penyisihan group menjadi pertanda bagus buat Italia. Biasanya Italia kan main bagus setelah keluar dari kesulitan. Sayangnya kuq harus ketemu ama Spanyol di perempat final.Turut berduka cita ya pak...
Peringkat pertama dan kedua di bandar judi, yang juga jagoanku (Jerman ama Spanyol), tak prediksi bakalan masuk final.
Dan Jerman-lah juaranya...hehehe.... ^_^
kuncinya pelatih. Di bawah donadoni Italia tidak menunjukkan bangunan tim yang kokoh dan meyakinkan. Di samping pola yang tak meyakinkan. beberapa pemain yang nyata-nyata ga bagus tetep dipertahankan, Luca Toni tak pernah nyetak gol kok dipasang terus.Tapi ya begitulah sepakbola.
I really am sorry for the situation you are in Ay.
hang on yak! many competition ahead still "yours" to grab.
Viva Ayang!!
Loh??
he3..
viva jerman!!
hahaha
Posting Komentar