Precious Life: 2008

Tak terasa saya hiatus sebulan lamanya. Seperti halnya pegawai-pegawai yang lain, tiap akhir tahun kerjaan juga menggunung. Tapi bukan pekerjaan reguler, dalam kasus saya, melainkan membuat gimmick promosional untuk keperluan tahun depan. Yang paling menyita perhatian adalah membuat MediaKit perusahaan untuk tahun 2009. It took months, makanya, sepanjang Desember ini rasanya saya tidak posting ke blog. Kini telah berganti tahun, ke 2009. Saya mempunya sedikit vivid memory (bukan Vivid Interactive yak!) mengenai highlights di tahun kemarin. Saya pikir itu adalah achievement yang cukup seru untuk di-share. Tahun 2008 merupakan tahun yang cukup spesial bagi saya, karena banyak kenangan-kenangan, ada yang datang dan pergi, dan tentunya menjadi salah satu tahun yang bersejarah dalam lifetime saya nantinya. Here's the Top 4:

04. Extended Employee
Terkait dengan krisis global, yang mengiringi krisis minyak sebelumnya, ada rumor menguat bahwa kantor saya bekerja akan ditutup akhir tahun 2008. Ini terjadi sekitar bulan September - akhir Oktober lalu, di mana terjadi chaos yang lumayan menyita konsentrasi bekerja kami sekantor. Tetapi, awal November ada sedikit titik terang guna menganulir sebagian rumor tersebut. Bahwa kantor saya tetap running di 2009. Tahun depannya lagi? Well, 2010 masih jadi misteri bagi saya dan rekan-rekan sekantor. Setidaknya, saya masih bisa menghasilkan uang selama setahun ke depan. Insya Allah...

03. Audacious Victory
Bukan, ini bukan tentang sepakbola. Catatan sepakbola di 2008 bagi saya cukup kelam...hehe. Pertengahan tahun 2008, ayah saya running candidacy untuk menjada Kepala Daerah Kabupaten Temanggung, yang notabene merupakan kampung halaman kami sekeluarga. Ayah sudah berpengalaman memimpin Kabupaten Magelang selama periode 1998 - 2003 dengan track record yang (alhamdulillah) bersih. Jadi, ketika dirinya akhirnya terpilih menjadi Bupati Temanggung pada Juli 2008 lalu, saya juga yakin bahwa beliau akan bisa menjalankan amanah untuk daerah yang dicintainya ini. Momen-momen kemenangan pilkada lalu masih sangat membekas ketika saya mengikuti detik demi detik perhitungan suara yang sangat menegangkan, yang akhirnya dimenangi ayah dengan selisih suara hanya sekitar 3%. Euforianya menutup fakta bahwa Italia gagal di perempat final Euro 2008, hehehe. Yang melegakan, tidak ada aksi anarkis sama sekali menyambut split decision tersebut.

02. Sweet Home
Tahun lalu juga bersejarah karena untuk kali pertama saya memiliki rumah sendiri. Meski kompensasinya adalah saya harus hidup dengan hutang selama 10 tahun ke depan, hehehe. Tapi keputusan itu terbukti cukup melegakan ketika mengingat akhir tahun ini ada krisis global yang menghantam bidang kredit, terutama kredit rumah. Konon, upaya mengajukan kredit pada tahun depan akan sangat sulit. Jadi, saya cukup beruntung bisa memastikan mempunyai rumah sebelum krisis menjelang. Tinggal bagaimana cara untuk mempertahankan angsuran, sambil konstan mengisi rumah secara fisik yang tentu juga butuh biaya. Saat ini, rumah di bilangan Sukolilo, Surabaya tersebut sudah sangat berasa rumah bagi saya dan Gina.

01. Great Expectation
Dan berita yang paling akan saya ingat di 2008 adalah kenyataan bahwa Gina tengah mengandung anak kami yang pertama. Sekitar awal November lalu, kami melakukan tes kehamilan ke dokter setelah sebelumnya hasil dua kali test pack menyatakan positif. Saat itu, kali pertama pula saya melihat janin yang ada di perut Gina melalui media sonar, yang berusia 6 minggu. Saat saya menulis ini, janin sudah berusia sekitar 13-14 minggu. Jadi, jika semua lancar, sekitar Juli 2009 nanti keluarga kami akan diramaikan dengan pecah tangis bayi. It's so overwhelming...

Small our table, Seats just three/
Not so crowded, I can make room.

Well, saya pikir keempat poin di atas adalah fondasi bagi saya untuk menatap 2009 dengan antusiasme tinggi. Saya masih bisa menafkahi keluarga, ayah saya baik-baik saja, kesempatan untuk membuat rumah impian dan tentu saja menantikan anggota keluarga yang baru. So, 2009? Bring it on...