Bittersweet Derby

Mengapa kekalahan Milan di derby kemarin (15/2) lebih sakit rasanya bagi saya, dibanding derbi-derbi sebelumnya? Karena tidak akan ada lagi ...


Mengapa kekalahan Milan di derby kemarin (15/2) lebih sakit rasanya bagi saya, dibanding derbi-derbi sebelumnya? Karena tidak akan ada lagi derbi yang sama di masa depan. Sepanjang sejarah saya menonton sepakbola, derbi Milan selalu diisi dengan sosok nomor 3 di Milan, Paolo Maldini.

Secara simpel, bila ditanya siapakah pemain terhebat menurut Anda? Saya selalu akan jawab Maldini. Saya belum lahir ketika Pele meraja, dan saya belum tumbuh berpikir ketika Maradona menggila. Tapi saya menyaksikan dan mengagumi rentang panjang karir seorang pesepakbola, yang sejak awal debutnya hingga kini seperempat abad kemudian masih bermain di level yang sama, dan di klub yang sama.

Dan mengingat bahwa Ahad kemarin adalah derbi kali terakhir untuk sang kapten, maka saya tentu lebih sedih ketika mengetahui hasilnya bukan sesuatu yang layak untuk dikenang. Namun, secara sportif, saya juga sangat terhibur dengan besarnya respek untuk Maldini. Yang paling mengharukan bagi saya adalah ketika Curva Nord, gerombolan tifosi fanatik Inter yang sangat anti-Milan, mengibarkan banner:

'Per 20 anni nostro rivale, ma nella vita sempre leale'

(For 20 years you've been our eternal opponent, but in life you're always loyal)

Paolo lantas memberikan applaus balik untuk suporter Inter, yang saat itu tentu adalah momen yang menyentuh bagi hampir semua fans Milan, mengetahui bahwa tak ada rivalitas dan kebencian yang mengalahkan respek ke Paolo Maldini.

Maldini telah bermain untuk derbi sebanyak 56 kali (tak ada yang lebih banyak lagi), sejak usianya menginjak 17 tahun di tahun 1985. Dan penampilannya pada 15 Februari lalu adalah kali terakhir dirinya menghadapi Inter Milan. Maldini telah melawan Inter yang diperkuat Lothar Mattheus, Beppe Bergomi, Roberto Baggio, Javier Zanetti, Ronaldo, Christian Vieri, Adriano dan Davide Santon yang bahkan belum lahir ketika Maldini melakukan debutnya di sepakbola.

Well, jersey nomor 3 Rossonero sudah tidak akan ada lagi di Milan Derby selanjutnya...

Dan jersey nomor 3 itu juga akan mengarungi hari-hari terakhirnya berlaga di sepakbola. Melawan Juventus dan Roma esok juga akan menjadi yang terakhir kalinya.

Forza Paolo! Forza Grande...

Related

football 6296289395282962048

Posting Komentar Default Comments

2 komentar

Anonim mengatakan...

mataku basah pas membaca kembali perlakuan tifosi Inter kepada Paolo Maldini..

he is the great player ever..
Maldini adalah legenda kota Milan, bukan hanya untuk AC Milan, tapi kota Milan...

musim depan akan sangat berbeda tanpa Il Bandiera...

we'll gonna miss you so much il capitano...

Helman Taofani mengatakan...

Yes...so precious. Karena level permainan dia yang ngga pernah anjlok aja selama 25 tahun. Gile boneng.

Hot in WeekRecentComments

Recent

Konser Green Day, Redemsi yang Mengisi Memori

Konser Green Day di Jakarta, Sabtu (15/2) lalu membuka banyak catatan bagi diri saya. Hajatan tersebut menjadi redemsi bagi saya atas ikhtiar yang tertunda setengah dekade.Sekitaran hari ini, lima tah...

Konser Pearl Jam Nite XII, Energi dari Kolektivitas Penampilan

Lama tak dihelat, Pearl Jam Nite XII meluncur di Bandung. Event bertajuk Alive at The Star ini diadakan di (sesuai namanya) The Star, yang menyatu dengan Avery Hotel Bandung pada hari Sabtu, 9 Novembe...

Narasi Reaktif untuk Album Pearl Jam, Dark Matter

Terpaut 4 tahun dari album terakhirnya, Pearl Jam kembali dengan meluncurkan Dark Matter yang dirilis tengah malam WIB tadi (19 April 2024).Album sebelumnya, Gigaton (2020) memegang rekor sebagai albu...

Suar Industri Sinema dalam Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

Menonton "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film" mengingatkan lagi memori sekitar awal 2000-an, mengenai jalur apa yang mesti diambil sinema Indonesia agar bisa bersaing dan punya unique selling point?Pada...

Kedekatan Dune dan Konteks Dunia Nyata

Sebagai penonton yang lumayan paham dengan sejarah Islam dan sedikit dunia Arab, film Dune jadi bisa dinikmati lebih dalam.Ada yang belum menonton Dune? Saat ini seri keduanya tengah mengisi gedung pe...

Comments

Anonymous:

Katanya menjadi ustadz,ini kok pendeta?

Faizal jam:

selalu renyah membaca tulisan helman ini, bahasa luwes & ringan, sehingga ga bosen membacanya. cuma masukan aja, ada tradisi dari PJ nite 1 hingga ke-12, yaitu koor bareng antara vocalist & au...

papa4d:

Thanks on your marvelous posting! I seriously enjoyed reading it, you may be a great author

Anonymous:

"It seems silly, like, 'We cannot have real roulette however we will to} have this,' " Lockwood says. "But it is certified everywhere in the the} country as a slot machine, not ...

Anonymous:

In Germany and lots of|and lots of} other countries, the earnings from lotteries and betting swimming pools are used to subsidize newbie sports. Major League Soccer the highest soccer league within th...

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item