Mengapa Kaka Pindah?
Mengapa Kaka bisa pindah ke Real Madrid? Setidaknya ada 3 hal utama yang menjadi pemicu, sekaligus sebagai alarm bahwa eksodus Kaka mungkin ...
https://www.helmantaofani.com/2009/06/mengapa-kaka-pindah.html
Mengapa Kaka bisa pindah ke Real Madrid? Setidaknya ada 3 hal utama yang menjadi pemicu, sekaligus sebagai alarm bahwa eksodus Kaka mungkin hanyalah puncak gunung es.
CALCIOPOLI
Finansial Milan kolaps mulai peristiwa Calciopoli di awal tahun 2006. Milan kemudian dinyatakan terlibat dan terkena hukuman degradasi ke Serie B plus membayar sejumlah denda. Tapi akhirnya Milan hanya dikenai sejumlah denda dan posisi melorot ke urutan 4 dengan pengurangan nilai. Celah ini tak pernah diungkit dan seolah sudah habis. Namun imbasnya baru terkuak saat ini.
Pasca calciopoli, finansial Milan melorot drastis, meski musim berikutnya mampu meraih gelar juara Liga Champions. Gelar juara Liga Champions sejatinya selalu beriringan dengan fee tampil dan prize money besar. Namun pasca juara, Milan pasif dan tak bergerak sama sekali di bursa transfer untuk meremajakan skuad (hanya berhasil menggaet Pato). Pertanyaannya, kemana uang hasil jerih payah di Liga Champions? Bisa ditilik balik tahun sebelumnya, Milan sukses menjual Andriy Shevchenko ke Chelsea sejumlah 30 juta pounds. Pengganti Sheva, however, hanya Ricardo Oliveira yang bernilai kurang dari separuhnya. Sisanya kemana?
Ini berarti ada banyak undertable money yang dikeluarkan Galliani, untuk membebaskan dirinya, dan Milan dari konsekuensi hukuman yang sangat berat akibat calciopoli. Milan lolos dengan membayar sejumlah uang, dan masih bisa berlaga di Liga Champions 2006/2007. Effort "pembersihan diri" itu ternyata imbasnya parah sehingga sampai sekarang klub masih terlilit hutang yang SANGAT besar. Ini jadi kelemahan utama Milan, bahwa mereka powerless terhadap kebutuhan finansial. Jadi, terjawab sudah respon Milan ke Manchester City di pertengahan musim lalu, dan Madrid pada akhirnya. Meski Kaka enggan, namun manajemen tetap berniat menjual Kaka.
TITIK LEMAH KAKA: AGEN
Diogo Kotscho, agen Kaka awalnya, selalu memancing situasi semenjak calciopoli. Mungkin dia melihat tendensi di atas, di mana situasi finansial Milan tak akan membaik dalam waktu dekat. Ketika tersandung calciopoli, Kotscho "memeras habis" Milan dengan menaikkan gaji Kaka gila-gilaan. Tiap musim meminta gaji baru. Kulminasi Kotscho adalah tawaran Manchester City pertengahan musim lalu, yang karena klub penawar tak sevisi dengan Kaka, maka Kotscho harus kehilangan jabatannya sebagai agen Kaka. Penggantinya, ayah Kaka, Bosco Leite ternyata sama saja, visinya adalah selalu menaikkan gaji klien (dalam hal ini anaknya), plus mengangkat Diogo Leite, adik Kaka dalam bagian proposal.
Yang jelas baik Kotscho maupun Bosco Leite, keduanya jelas tidak sevisi dengan klub dalam hal finansial. Itu menjadi salah satu pembuka tabir mengapa Milan berminat mendatangkan pemain uzur. Jawabnya adalah karena pemain yang mulai fade-out, gajinya relatif tidak akan naik, bahkan bisa diturunkan (gaji Paolo Maldini makin turun dari musim ke musim sejak 2005). Tapi Kaka masih dalam performa meningkat sehingga gaji terus akan menaik. Maklum, karena profesi pemain sepakbola seperti grafik parabola. Jadi permintaan agen, baik Kotscho maupun Bosco Leite cukup wajar. Ketika Milan tidak sanggup memenuhi permintaan, maka Kotscho mulai membuka keran tawaran. Begitu juga dengan Bosco Leite yang tinggal meneruskan misi Kotscho dengan membuka proposal ke Madrid sejak tengah musim lalu.
Namun patut diperhatikan, bahwa tanpa perbaikan serius, Milan hampir pasti akan kehilangan Pato di musim-musim berikut (atau malah musim ini) karena si remaja Brasil tersebut masih di grafik menaik (yang berbanding lurus dengan demand gaji). Maka, sebagai preventif, Milan harus mulai mengawasi manuver para agen pemainnya, bisa dimulai dengan Pato.
GAJI KAKA
Gaji Kaka adalah yang tertinggi di Serie A. Yang jelas, gap antara gaji Kaka dan dibawahnya udah sangat jomplang. Kaka dibayar 900 ribu pounds per bulan, sementara pemain termahal kedua adalah Ronaldinho dengan 450 ribu pounds per bulan. Mungkin ini salah satu pemicu besar, bahwa selama ada Kaka, dan dengan situasi finansial Milan, mereka tak akan bisa membuat ruang gaji pemain baru yang diinginkan. Milan mungkin bisa afford transfer Emmanuel Adebayor, namun ruang gajinya sudah tersedot ke Kaka. Oleh karena itu, selama ada Kaka, Milan akan sulit menawarkan gaji tinggi ke pemain yang diincarnya. Bila Kaka pergi, maka ruang gaji akan membuka lebar.
Persoalan terbukanya ruang gaji ini mungkin satu-satunya nilai positif bagi Milan di tengah kabar kepindahan Kaka. Setidaknya, kesempatan untuk melihat era baru bisa diusung, bila manajemen bertindak benar dengan menggunakan salary cap ini untuk menyusun tim baru.
Namun, Milanisti layak bersedih. Karena mereka mengalami kepindahan ikon mereka akibat kepengurusan organisasi klub yang tidak beres. Kaka adalah pribadi yang layak diidolakan karena fiercely loyal kepada klub, bangsa dan Tuhannya. Kaka bukanlah orang yang disalahkan. Sedari awal dia tegas menyatakan hasratnya mengakhiri karir di Milan. Namun Kaka ternyata tak berdaya melawan sistem persepakbolaan modern yang sangat berorientasi hasil di mana uang sangat menentukan.
Arrivederci Kaka!
5 komentar
Ya semoga ke depannya liga itali bisa semarak lagi.Jujur saja, akhir2 ini aku malah lebih suka liat liga indonesia dibanding itali. ;p
kaka + ronaldinho eksperimen yg gagal di AC Milan, keduanya terbukti gak bisa dimainkan bareng
menarik di tunggu kaka + ronaldo di real madrid, gue yakin nasibnya bakalan sama
tinggal yg pusing pelatihnye hehe
musim depan sudah jelas tanpa Kaka & Maldini. seperti mobil mercedez tapi mesin suzuki carry. patut dipertanyakan nih silvio berlusconi, semenjak memimpin. Milan menjadi klub dengan nama besar tanpa prestasi. dulu Sheva, sekarang Kaka. walau bukan penggemar Milan, gw menyayangkan Kaka dijual. Madrid sangat diuntungkan disini. walau mahal tapi dalam setahun sudah pasti balik modal. sedangkan Milan, walau menjual Kaka... tetap tidak akan melunasi utang klub
Wah sy datang dari masa depan.. sy hidup di tahun 2019
Dan Kaka sudah pensiun
Posting Komentar