Lebaran: Perayaan Kuliner (Festivitas Global 2)
Perayaan lebaran tentu tak akan lengkap tanpa aneka makanan dan minuman khas sebagai salah satu bentuk selebrasi. Di negara kita, lebaran id...
https://www.helmantaofani.com/2010/09/lebaran-perayaan-kuliner-festivitas.html
Perayaan lebaran tentu tak akan lengkap tanpa aneka makanan dan minuman khas sebagai salah satu bentuk selebrasi. Di negara kita, lebaran identik dengan ketupat yang telah menjadi ikon Idul Fitri.
Konon, tradisi ini dimulai oleh Sunan Kalijaga yang berniat membuat festivitas lebaran bertahan lebih lama dengan memasalkan pembuatan ketupat. Pemilihan ketupat sendiri didasari dengan semangat filosofis saling mengeratkan yang terdapat pada pembungkusnya, dari anyaman daun kelapa, sebagai simbol silaturahmi.
Sementara, di negara lain, Idul Fitri juga identik dengan beberapa penganan khas yang marak dijumpa ketika perayaan 1 Syawal, terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim.
Perayaan Idul Fitri yang meriah di Tunisia ditandai dengan kue khas yang bernama baklava. Kue yang sama dengan nama sama juga bisa dijumpai di Turki dan Bosnia sebagai penganan kala lebaran. Khusus di Turki, lebaran juga identik dengan aneka permen dan cokelat, sehingga perayaan Idul Fitri di sana juga dikenal dengan istilah Seker Bayrami (Bayram of Sweets)*.
Kue juga menjadi ciri khas kuliner lebaran di Myanmar. Yang paling jamak mungkin olahan Sa-Nwin-Ma-Kin, cake atau puding yang diolah dari bahan semolina (butiran gandum). Semolina juga digunakan untuk membuat makanan lain seperti halwa, yang juga jamak dijumpa kala Idul Fitri. Penganan tersebut biasanya dipadukan dengan danbauk htamin, semacam nasi biryani yang disajikan dengan irisan mangga, daun mint dan cabe hijau.
Di negara-negara Asia Selatan, seperti Pakistan dan India, kuliner khas kala lebaran salah satunya adalah sivayyan. Semacam bihun yang disajikan dengan susu dan buah-buahan kering. Makanan semacam itu dikenal dengan istilah shemai di Bangladesh. Selain shemai, di Bangladesh lebaran juga identik dengan chotpoti, masakan yang diolah dari kacang polong (gambar ilustrasi di atas).
Aneka penganan yang bisa dijumpa kala lebaran memang tak lepas dari budaya masing-masing. Bahkan di negeri kita sendiri, kuliner Idul Fitri di tiap daerah bisa berbeda-beda. Namun perbedaan itu tentulah sebagai palet warna yang menambah semarak kebahagiaan merayakan Idul Fitri. Bau lokalitas dan regionalisme tentu akan makin membuat Idul Fitri yang Anda rayakan semakin berkesan.
*| Biryam: sebutan untuk hal-hal yang berkaitan dengan Ramadhan dan Idul Fitri di Turki. Versi edit (lebih ringkas) ditayangkan di harian Kompas Jawa Timur, Jumat 3 September 2010.
Posting Komentar