Pertama dalam 12 Tahun
Pasca pembantaian di Bernabeau, Milan sejatinya akan melakoni duel-duel sulit sebelum nantinya menjamu Madrid kembali di San Siro. Pekan ke-...
https://www.helmantaofani.com/2010/10/pertama-dalam-12-tahun.html?m=0
Pasca pembantaian di Bernabeau, Milan sejatinya akan melakoni duel-duel sulit sebelum nantinya menjamu Madrid kembali di San Siro. Pekan ke-8 Serie A ini adalah salah satunya dimana Milan akan bermain ke kandang Napoli, San Paolo, dengan catatan kemenangan terakhir adalah tahun 1998!
Maka, seri adalah target realistis bagi pasukan Allegri. Mengingat kondisi skuad juga kurang prima menyusul tumbangnya Thiago Silva semenjak laga melawan Madrid, disusul dengan Gianluca Zambrotta. Kabar menyedihkan bertambah kala Ronaldinho dipastikan absen setelah gagal melalui tes fisik pada latihan Kamis (21/10). Itu yang menyebabkan sedikit ada reshuffle di lini belakang kala starter diumumkan pada hari Senin (25/10) kemarin untuk melawan Napoli.
STARTER
Christian Abbiati kembali ke tugasnya sebagai pengawal gawang. Alessandro Nesta menjadi marshall bagi yunior-yuniornya, dimana ia dipasang dengan Papasthapoulos dengan apitan Bonera di kanan dan Antonini di kiri. Ini bukan skema yang ideal, namun masih realistis mengingat bek-bek muda akan dibutuhkan guna meredam eksplosivitas lini depan Napoli yang dikomando El Pocho, Ezequiel Lavezzi.
Di tengah, Kevin Prince Boateng masuk starter, dan dipasangkan dengan Pirlo serta Gattuso. Ini artinya Milan memastikan lini tengah yang kuat untuk memberi ruang kepada tridente, Robinho, Pato dan Ibrahimovic untuk berkreasi di depan. Skema ini jelas merupakan evaluasi ketika melawan Madrid dimana lini tengah Milan terlalu flamboyan untuk layani strategi counter attack pasukan muda Mourinho.
Awal pertandingan tampak tak terlalu bersahabat bagi Milan. Cedera memaksa Allegri mengganti Antonini dengan stok bek sayap yang tersisa, yakni Massimo Oddo. Ini menggeser Bonera ke posisi bek kiri dan menempatkan Oddo pada spesialisasinya, di bek kanan. Perjudian yang cukup riskan mengingat Oddo bahkan belum bermain musim ini.
Tak dinyana, perjudian Allegri membawa hasil. Menit ke-22, umpan tarik Oddo berhasil dituntaskan dengan tendangan Robinho. Gol kedua Si Bocah di Serie A. Gol ini membawa impak yang diinginkan Milan, yakni bisa mengontrol pertandingan. Angka penguasaan bola mutlak dikuasai dengan prosentasi 60:40 untuk keunggulan Rossoneri, yang berarti juga celah serangan balik yang rentan dieksploitasi. Napoli membuat sejumlah peluang antaranya melalui Marek Hamsik dan Hassan Yebda yang baru masuk gantikan Christian Maggio.
SECOND BLOW
Jelang babak kedua, angin kedua menghampiri kubu Milan kala Michele Pazienza, gelandang Napoli, dikartumerah wasit Pierpaolo Rizzoli karena menyentuh bola. Itu adalah kartu kuning keduanya dan tak ayal Napoli menutup babak pertama dengan duka.
Babak kedua, dengan keunggulan pemain, Milan dengan nyaman memertahankan penguasaan bola. Hanya saja, dengan serangan yang makin posesif, garis pertahanan juga naik, yang artinya rentan dieksploitasi kecepatan serangan balik Napoli. Jadi, meski angka posesi bola dikonversi ke gol Ibrahimovic di menit 71 (lagi-lagi umpan dari Oddo), Milan mesti menderita beberapa kali oleh serangan balik yang dilancarkan Lavezzi. Pemain Argentina tersebut baru bisa menjebol gawang Milan pada menit 78, namun cukup untuk mengubah alur pertandingan menjadi hidup kembali. Milan cukup kalem di tengah tensi pertandingan yang memanas untuk mempertahankan skor, dengan tidak terlalu banyak terpancing memburu tambahan gol, dan akhirnya bisa mengamankan tiga poin dari San Paolo.
Secara statistik, Napoli lebih banyak mengonversi tembakan, terutama di babak pertama dengan 19 tembakan (dibanding 14 tembakan Milan). Namun efektivitas jelas dipegang oleh lini depan Milan dengan memaksa De Sanctis membuat 7 penyelamatan. Dua diantara 9 tembakan ke gawang Milan berbuah gol. Sementara Napoli hanya menghasilkan 4 tembakan ke gawang Milan dengan hanya konversi satu gol.
Angka krusial didapat Milan untuk menekan Lazio sekaligus melepaskan diri dari Inter. Milan nyaman memburu Lazio, dan tugas berikutnya adalah rangkaian laga berat kedua, dimana Nesta dan kawan-kawan akan menjamu Juventus di San Siro (30/10). Tentu saja, disusul dengan leg kedua melawan Madrid empat hari sesudahnya.
Posting Komentar