RIP Walkman
Apakah ada yang notice , bila beberapa hari yang lalu sempat ada "obituari" khusus? Bukan mengenai Mbah Maridjan, tapi berita wafa...
https://www.helmantaofani.com/2010/10/rip-walkman.html
Apakah ada yang notice, bila beberapa hari yang lalu sempat ada "obituari" khusus? Bukan mengenai Mbah Maridjan, tapi berita wafatnya perangkat musik portabel bernama Walkman.
Di sini kita berbicara mengenai Walkman khusus untuk kaset. Meski merk tersebut terus digunakan Sony dalam rilisan perangkat audio portabel sampai sekarang, namun inisiasi awal Walkman adalah untuk produksi pemutar kaset pada tahun 1979. Semenjak rilis, Walkman (yang versi kaset) telah hilir-mudik masuk ke dalam hidup banyak orang, dari dekade 80 sampai 90an.
Kemunculan Discman, varian Walkman untuk perangkat audio CD portabel menjadi kompetitor pertama. Namun seperti halnya dunia musik analog, booming mp3 membunuh semuanya. Yang paling parah tentulah produksi kaset yang merosot drastis di awal milenium ini. Maka, kematian Walkman tentu tinggal menghitung hari sebelum vonis dijatuhkan oleh Sony untuk mengakhiri produksi per-Oktober 2010.
Walkman, simbol gaya hidup di dua dekade silam telah runtuh. Ini menjadi simbol pergeseran media yang telah diramalkan banyak pihak. Pemutar kaset yang dulu hip sekarang bermetamorfosa dalam bentuk lain. Pemutar musik digital macam iPod, DVD Portable, Media Player dan berbagai macam bentuk lain yang tentu tak akan eksis tanpa bentuk proto mereka, Walkman.
Bagi mereka yang tumbuh besar dengan Walkman, tentu akan merasa sedikit melankolis dengan "kematian" produk tersebut. Termasuk saya tentunya, yang dapatkan "Walkman" pertama bermerek Aiwa pada tahun 1989. Itu adalah gateway ke dunia musik kala kaset-kaset Oasis, Bon Jovi, Lion King dan sebagainya sering keluar masuk mengiringi hari-hari sepi masa SMP. Perangkat tersebut masih saya gunakan sampai kuliah, meski headnya harus disuap dengan kapas, dan tiap memutar satu kaset harus sedia alkohol pembersih.
Saya, dan banyak orang lainnya, berhutang kepada Walkman untuk statement "cool" beraktualisasi dengan headphone di kepala sampai sekarang. Menunggu kereta, menghabiskan waktu di bis, mengisi jam kosong, menonton sepakbola dan berbagai momen lainnya sambil menenteng benda kecil yang juga digunakan Eddie Vedder kala menulis tiga lagu pertamanya di Pearl Jam. Maka, mengingat jasanya yang besar bagi banyak orang, sepertinya Walkman akan pergi ke surga.
RIP Walkman!
1 komentar
Turut Berduka Cita bang, emang produk 'sunset policy' walkman itu :'(
Posting Komentar