Asal Mula Penduduk Sulawesi

Setua apakah peradaban di Sulawesi? Tak banyak yang mengulas tentang kehidupan di pulau ini semenjak masa pra-sejarah, sementara perhatia...


Setua apakah peradaban di Sulawesi? Tak banyak yang mengulas tentang kehidupan di pulau ini semenjak masa pra-sejarah, sementara perhatian terpusat pada kehidupan manusia purba di Jawa. Namun dari menelusuri jejak linguistik, pola kedatangan manusia dan persebarannya di Sulawesi (terutama Sulsel) bisa dipetakan.

Data radiokarbon yang diperoleh arkeolog pada peninggalan pra-sejarah di Maros menunjukkan bahwa manusia modern pertama mendiami wilayah Sulawesi Selatan pada 30.000 SM. Tak ada bukti yang lebih tua daripada penemuan di Maros, sehingga ilmuwan sementara berpendapat pada masa tersebut migrasi manusia masuk ke Sulawesi.

Sulawesi tak mengalami kehidupan manusia purba, sebagaimana penemuan fosil mengindikasikan Jawa sudah dihuni semenjak 1,5 juta tahun sebelum masehi. Sementara, kak ada bukti langsung yang menunjukkan peninggalan manusia purba di Sulawesi sehingga ini memperkuat teori bahwa manusia di Sulawesi datang dari migrasi kontinen lain.

Simulasi Peter Bellwood, Profesor Arkeologi asal Australia, dalam bukunya "Southeast Asia From Prehistory to History" (2004) menunjukkan bahwa kehidupan manusia modern di Sulawesi berasal dari masuknya para peladang berbahasa Austronesia. Asal muasal para "pendatang" tersebut, berdasarkan catatan radiokarbon di Maros, adalah dari pulau Kalimantan.

Bellwood memelajari simulasi migrasi ini berdasarkan perkembangan bahasa yang dibawa. Migran yang sampai ke Sulawesi, menurut Bellwood, membawa akar bahasa Melayu-Polinesia (Proto Malayo-Polynesian/PMP). Bahasa yang mereka bawa merupakan bentuk mula dari bahasa di Sulawesi Selatan.

Para pendatang ini awalnya membuat koloni di hilir sungai Sa'dan yang lantas berpindah ke bagian dalam, ke kawasan pengunungan, dan berkembang menjadi delapan kelompok yang terisolasi satu sama lain. Hal itu memengaruhi timbulnya delapan jenis bahasa di Sulawesi Selatan.

Bukti keterikatan ini antara lain adanya hubungan linguistik antar suku di Sulawesi. Misalnya antara bahasa Bugis dan Toraja saat ini, yang mengindikasikan hubungan lebih erat di masa lalu.

Salah satu kelompok yang paling berkembang secara geografis adalah kelompok Bugis. Kaum Bugis awal yang menghuni daerah kitaran danau Tempe dan Sidenreng mulai bermigrasi dan menempati wilayah-wilayah lain setelah mereka menemukan sumberdaya dan mineral yang bisa diperjualbelikan dengan bangsa lain, terutama Cina. Beberapa mulai meninggalkan daerah pegunungan dan menetap di wilayah pesisir.

Dari sinilah suku Bugis terus berkembang menjadi beberapa kelompok dan kerajaan yang menentukan sejarah modern Sulawesi Selatan.

Related

Karst Maros-Pangkep: Warisan Dunia, Warisan Kita

Sulawesi dengan keunikan alam dan budayanya ternyata belum mempunyai wakil dalam situs World Heritage yang dipublikasikan badan PBB, UNESCO. Empat nominasi dari pulau ini masih dalam status terdafta...

Membentengi Benteng-Benteng Sulawesi

Peninggalan benteng di Sulawesi bertebaran. Mereka menjadi penanda mengenai status pulau ini sebagai desitinasi penguasaan bangsa-bangsa asing di masa lampau. Minat bangsa asing untuk menguasai Sul...

Inspirasi dari Negeri Kanguru

Sulawesi, pemilik tanah dengan satwa endemik yang memukau dunia, ironisnya, bahkan tak mempunyai "ruang pamer" yang layak bagi potensinya. Kebun binatang terakhir di Makassar hilang di dekade 70-an,...

Posting Komentar Default Comments

14 komentar

Ipul dg.Gassing mengatakan...

baru tauk...:D

Helman Taofani mengatakan...

Gua keingetan dulu obrolan kita soal suku-suku di Makassar. Kemarin tiba-tiba pengen bikin tulisan itu buat Klasika Zona Makassar.

denun mengatakan...

Wah jadi tertantang lagi nih utk ngisi Zona Klasika Makassar hehehe... @Ipul, kira2 topik atau tema apa yg bagus ya?

| A | d | i | N | k | mengatakan...

tulisan ini menguatkan pendapat yang mengatakan bahwa orang-orang bugis yang ada di kalimantan (kalimantan timur) sebenarnya bukanlah perantau dari sulawesi melainkan penduduk kalimantan yang sedang pulang kampung. :)

Helman Taofani mengatakan...

@Denun: Ayo donk nulis lagii...

@Adink: Wah ada istilah gitu yak?

Gene mengatakan...

wohohoho akhirnya dapet juga inspirasinya. Angle-nya bagus Mui. Keep on rocking!!

Helman Taofani mengatakan...

@Gene: Inspirasinya datang dari kenapa mas Ipul itu matanya sipit.

Ipul dg.Gassing mengatakan...

@Helman : Wakakaka..iyya ya..? mataku sipit ya..?
Ofie juga ngomong gt sih..sipit tapi tajam..

Helman Taofani mengatakan...

Kalo liat orang Manado, mereka lebih deket lagi sama orang Taiwan yak.

Alif mengatakan...

bagus....tp saran saya jgn dilihat saja dari segi linguistiknya...
setahu saya orang austronesia masuk di indonesia di daerah kalumpang, provensi SUL-BaR kabupaten Mamuju.
banyak sisa2 aktivitas manusia prasejah yang di temukan disana misalnya gerabah, alat batu dll

Helman Taofani mengatakan...

Halo mas Arif. Simulasi migrasi manusia di Sulawesi karya Bellwood memang tidak terlalu detail. Bisa dibilang itu prakiraan kasar saja berdasarkan rambatan linguistik. Seperti halnya ada semacam gradasi bahasa di Sunda-Jawa bagian barat-Jawa Tengah-Jawa Timur-Bali - sehingga bisa diperkirakan alur migrasi manusianya. Semoga ada penelitian arkeologis yang lebih komprehensif mengenai tema ini ya mas. :)

Free Social Bookmarking mengatakan...

baru tau kalo ceritanya kayak gitu, thanks artikelnya

venda mengatakan...

baru tau nih kalo sejarahnya seperti itu, thanks sharingnya

Raras mengatakan...

kita harus mengetahui sejarah agar bisa menularkan ceritanya kepada generas penerus kita, agar mereka juga mengetahui dan bisa semakin cinta pada tanah airnya, makasih

Hot in WeekRecentComments

Recent

Konser Green Day, Redemsi yang Mengisi Memori

Konser Green Day di Jakarta, Sabtu (15/2) lalu membuka banyak catatan bagi diri saya. Hajatan tersebut menjadi redemsi bagi saya atas ikhtiar yang tertunda setengah dekade.Sekitaran hari ini, lima tah...

Konser Pearl Jam Nite XII, Energi dari Kolektivitas Penampilan

Lama tak dihelat, Pearl Jam Nite XII meluncur di Bandung. Event bertajuk Alive at The Star ini diadakan di (sesuai namanya) The Star, yang menyatu dengan Avery Hotel Bandung pada hari Sabtu, 9 Novembe...

Narasi Reaktif untuk Album Pearl Jam, Dark Matter

Terpaut 4 tahun dari album terakhirnya, Pearl Jam kembali dengan meluncurkan Dark Matter yang dirilis tengah malam WIB tadi (19 April 2024).Album sebelumnya, Gigaton (2020) memegang rekor sebagai albu...

Suar Industri Sinema dalam Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

Menonton "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film" mengingatkan lagi memori sekitar awal 2000-an, mengenai jalur apa yang mesti diambil sinema Indonesia agar bisa bersaing dan punya unique selling point?Pada...

Kedekatan Dune dan Konteks Dunia Nyata

Sebagai penonton yang lumayan paham dengan sejarah Islam dan sedikit dunia Arab, film Dune jadi bisa dinikmati lebih dalam.Ada yang belum menonton Dune? Saat ini seri keduanya tengah mengisi gedung pe...

Comments

Anonymous:

Katanya menjadi ustadz,ini kok pendeta?

Faizal jam:

selalu renyah membaca tulisan helman ini, bahasa luwes & ringan, sehingga ga bosen membacanya. cuma masukan aja, ada tradisi dari PJ nite 1 hingga ke-12, yaitu koor bareng antara vocalist & au...

papa4d:

Thanks on your marvelous posting! I seriously enjoyed reading it, you may be a great author

Anonymous:

"It seems silly, like, 'We cannot have real roulette however we will to} have this,' " Lockwood says. "But it is certified everywhere in the the} country as a slot machine, not ...

Anonymous:

In Germany and lots of|and lots of} other countries, the earnings from lotteries and betting swimming pools are used to subsidize newbie sports. Major League Soccer the highest soccer league within th...

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item