Mengenal Yaki

Berapa banyak primata (kera atau monyet) yang Anda kenal? Orangutan, gorilla dan simpanse mungkin "big three" dari keluarga primata. Ordo ini sangat unik karena hampir di tiap kontinen memilikinya. Indonesia, salah satunya, adalah negara yang kaya akan jenis primata. Dari jenis kera, monyet sampai primata prototipikal yang dikenal dalam wujud Tarsius, hewan endemik dari Sulawesi.

Selain Tarsius, Sulawesi ternyata juga mempunyai primata unik dalam wujud Yaki (Macaca nigra). Seperti halnya fauna Wallacea, Yaki tidak terlampau besar, dengan kisaran panjang 45-60 cm, dan berat 7-10 kg, monyet ini termasuk salah satu spesies Makaka terkecil. Yaki yang hanya memiliki ekor sepanjang 2 cm sering disangka kera (primata tak berekor) pada awalnya, sebelum akhirnya dimasukkan kedalam genus Makaka.

Yaki hidup dalam kelompok, 5-25 individu yang mendiami hutan hujan. Mereka mencari makan di permukaan, dan hanya naik ke pohon untuk beristirahat. 70% diet Yaki adalah buah-buahan, dengan varian sisanya memangsa segala. Monyet berwajah unik ini termasuk satwa diurnal, yakni beraktivitas kala siang dan istirahat ketika petang.

Saat ini Yaki berada di ambang punah karena perburuan besar-besaran dan menipisnya habitat. Keberadaan Yaki hanya setingkat sebelum punah di alam liar, dengan hanya terhitung 60 ekor per 300 km persegi. Ini adalah jumlah yang sangat mengkhawatirkan sehingga IUCN melabeli dengan status Critically Endangered, satu strip diambang kepunahan.

Ini adalah pertanyaan besar untuk diapungkan. Sembari menyelamatkan salah satu primata big three, orangutan, seyogianya kita juga mulai menjaga fauna lain, termasuk Yaki dari kepunahan.