Zen Missing
Enam puluh tiga persen penguasaan yang dikonversi menjadi 22 peluang. 7 di antaranya membutuhkan kinerja hebat kiper lawan, dan juga mistar ...
https://www.helmantaofani.com/2010/11/zen-missing.html?m=0
Enam puluh tiga persen penguasaan yang dikonversi menjadi 22 peluang. 7 di antaranya membutuhkan kinerja hebat kiper lawan, dan juga mistar gawang untuk mencegahnya jadi gol. Satu berhasil masuk, namun hal itu tak mengubah peruntungan apapun.
Itu adalah statistik yang muncul dari grande partita Serie A kemarin malam (30/10), antara tuan rumah Milan melawan Juventus. Laga yang bertepatan dengan pekan Halloween tersebut tampaknya jadi trick or treat menyesakkan bagi Milan. Betapa tidak? Segala keunggulan yang mereka terjemahkan melalui data pertandingan diatas kalah oleh dua gol Juventus yang dilesakkan Fabio Quagliarella dan Alessandro Del Piero.
Sebagai bandingan, Juventus hanya membuat 8 kali percobaan umpan silang, dibanding para sayap Milan yang mengirim 27 umpan serupa ke kotak pinalti Nicola Legrottaglie dkk. Namun hukum efektivitas seperti layaknya ajaran zen bersabda. Bahwa tenaga halus lebih dibutuhkan untuk masukkan benang ke lubang jarum, sebuah majas mengenai ketepatan.
Fabio Quagliarella menanduk umpan silang Paolo De Ceglie, satu dari total 8 umpan. Sementara, peluang Juventus yang hanya berjumlah 9, diwujudkan dalam 6 buah tembakan sempurna. Satu diantaranya berbuah gol bagi Del Piero. Jadi, itulah hukum zen yang bersabda.
Data statistik jelas memerlihatkan aura superioritas pemilik San Siro kala mereka menekan Juventus, musuh yang dua kali mereka babat musim lalu. Namun kali ini sang tamu lebih cerdik dengan memasang perangkap serigala bagi fierce attack pasukan Milan.
Gol Quaga di separuh babak pertama adalah pukulan telak. Sementara gol Del Piero di menit ke-65 menjadi pemupus ketenangan anak asuh Massimiliano Allegri.
Lalu setelah tertinggal dua gol, gawang lawan terlihat seperti lubang jarum. Kita tak akan bisa memasukkan benang dengan kepalan tinju. Dan itulah situasi yang menyebabkan mengapa 22 peluang hanya bisa dikonversi menjadi sebiji gol Ibra, jauh jelang akhir pertandingan.
Milan perlu lebih memahami hukum zen dalam bertanding. Apalagi lawan berikut adalah tim yang mengerti betul paham zen.
Jose Mourinho dengan pasukan Madrid-nya.
Posting Komentar