“Setlist” Acak Konser Pearl Jam

Ada komentar menarik dari laman setlist Stone Temple Pilots (STP). "Setlist STP tak berubah semenjak 2008," tulis pengguna setlis...



Ada komentar menarik dari laman setlist Stone Temple Pilots (STP). "Setlist STP tak berubah semenjak 2008," tulis pengguna setlist.fm, situs arsip setlist bermacam band. "So what? AC/DC tak mengubah setlist mereka selama 30 tahun!" tandas user lain menimpali.

Pembahasan setlist ini menggerakkan saya menyelidiki habit menyusun repertoir konser dari beberapa band. Banyak band yang menerapkan fixed setlist sepanjang tur seperti STP, AC/DC dan Iron Maiden. Ada juga yang fleksibel, seperti U2 dan Bon Jovi. Struktur setlist tetap (lagu pembuka, urutan, pengakhir set, encore, dan sebagainya) dengan menyisipkan beberapa alterasi di antaranya.

Berbeda dengan band lain, Pearl Jam memiliki kebiasaan mengubah total lagu mereka di tiap konser. Untuk konser back to back, lagunya bisa sama sekali berbeda. Pada tur Backspacer (2009) lalu, Pearl Jam bawakan 137 lagu berbeda dari 25 konser (rata-rata 30 lagu per konser). Sebagai bandingan, Radiohead menghabiskan 57 lagu dalam 62 konser sepanjang tur In Rainbow (2008-2009).

Tak ada hal standar dari repertoir konser Pearl Jam, kecuali kuota set utama dengan 17-18 lagu (sejak 1994). Encore rata-rata dikeluarkan dua kali, dengan masing-masing beri space untuk 3-4 lagu. Sejak 2005, konser Pearl Jam (non festival) rata-rata habiskan 28 lagu sekali konser.

Di forum fans Pearl Jam (kala tur berlangsung) diselenggarakan game untuk menebak lagu pembuka di tiap konser. Bila lagu penutup hampir pasti gunakan Yellow Ledbetter, maka pembuka konser tentatif dan misteri. Long Road, Hard to Imagine, Release dan Oceans adalah beberapa yang cukup sering digunakan sebagai pembuka.

Pearl Jam tak memakai kaidah hits. Bicara statistik, maka (hanya) Even Flow lagu yang paling sering muncul tiap konser. Lagu lain dibagi rata, meski beberapa jelas mengindikasikan status staple dalam konser. Inilah sebabnya di situs resmi Pearl Jam ada laman khusus mengenai “Setlist Archive”, lengkap dengan statistik per lagu.

Beberapa konser melegenda karena banyak lagu -dalam istilah fans- rarities (jarang dibawakan). Konser di Orpheum Theatre, Boston (1994) yang akan dirilis sebagai bonus repackage VS/Vitalogy, Maret ini, adalah salah satu setlist legendaris lantaran menampilkan banyak rarities dan disusun oleh kru (bukan band).

Alterasi yang dipakai Pearl Jam dalam menentukan setlist membuat konser mereka berbeda satu sama lain. Tak heran mereka bisa menciptakan "cult follower". Sementara, bagi non-attendee, laporan setlist mereka menarik diikuti. Fans biasa membuat statistik lagu serta struktur main set dan encores. Meski demikian, lagu dan urutannya tak pernah bisa ditebak.

Maka, bagi yang hendak menonton konser Pearl Jam, cara terbaik memersiapkan diri adalah menghafal sebanyak mungkin katalog mereka. Selalu ada kemungkinan lagu seperti Stupid Mop dibawakan dalam konser.

*As published in SoundUp, March 2011 issue:FREE COPY

Related

soundup 5897804038314116430

Posting Komentar Default Comments

Hot in WeekRecentComments

Recent

Konser Green Day, Redemsi yang Mengisi Memori

Konser Green Day di Jakarta, Sabtu (15/2) lalu membuka banyak catatan bagi diri saya. Hajatan tersebut menjadi redemsi bagi saya atas ikhtiar yang tertunda setengah dekade.Sekitaran hari ini, lima tah...

Konser Pearl Jam Nite XII, Energi dari Kolektivitas Penampilan

Lama tak dihelat, Pearl Jam Nite XII meluncur di Bandung. Event bertajuk Alive at The Star ini diadakan di (sesuai namanya) The Star, yang menyatu dengan Avery Hotel Bandung pada hari Sabtu, 9 Novembe...

Narasi Reaktif untuk Album Pearl Jam, Dark Matter

Terpaut 4 tahun dari album terakhirnya, Pearl Jam kembali dengan meluncurkan Dark Matter yang dirilis tengah malam WIB tadi (19 April 2024).Album sebelumnya, Gigaton (2020) memegang rekor sebagai albu...

Suar Industri Sinema dalam Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

Menonton "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film" mengingatkan lagi memori sekitar awal 2000-an, mengenai jalur apa yang mesti diambil sinema Indonesia agar bisa bersaing dan punya unique selling point?Pada...

Kedekatan Dune dan Konteks Dunia Nyata

Sebagai penonton yang lumayan paham dengan sejarah Islam dan sedikit dunia Arab, film Dune jadi bisa dinikmati lebih dalam.Ada yang belum menonton Dune? Saat ini seri keduanya tengah mengisi gedung pe...

Comments

Anonymous:

Katanya menjadi ustadz,ini kok pendeta?

Faizal jam:

selalu renyah membaca tulisan helman ini, bahasa luwes & ringan, sehingga ga bosen membacanya. cuma masukan aja, ada tradisi dari PJ nite 1 hingga ke-12, yaitu koor bareng antara vocalist & au...

papa4d:

Thanks on your marvelous posting! I seriously enjoyed reading it, you may be a great author

Anonymous:

"It seems silly, like, 'We cannot have real roulette however we will to} have this,' " Lockwood says. "But it is certified everywhere in the the} country as a slot machine, not ...

Anonymous:

In Germany and lots of|and lots of} other countries, the earnings from lotteries and betting swimming pools are used to subsidize newbie sports. Major League Soccer the highest soccer league within th...

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item