Urbivitalogy
To me, city is like our body system. Tempat-tempat di dalam sebuah kota adalah organ-organ. Masing-masing punya urgensi dan fungsi yang berb...
https://www.helmantaofani.com/2011/06/urbivitalogy.html
To me, city is like our body system.
Tempat-tempat di dalam sebuah kota adalah organ-organ. Masing-masing punya urgensi dan fungsi yang berbeda. Tempat publik, seperti stasiun, terminal, atau bandara adalah jantung, paru-paru dan lambung. Tempat lainnya adalah ginjal, liver, usus, dan sebagainya. They are all connected through blood veins, which is road.
Jalan dan jejalur kota adalah pembuluh darah. Itulah yang mengalirkan esensi bagi organ-organ. Baik berupa nutrisi, oksigen, dan sebagainya. We, people, are the essences within one blood cell. Kadang darah membawa penyakit pula. Which is true. Some people are just disease to others.
Hubungan antar manusia (and man-made systems) di dalam kota adalah sistem syaraf. Itu berhubungan dengan otaknya, yaitu otoritas. They're reciprocally connected. Salah satu memberi input jelek, maka the whole neural system will be affected.
Jadi ketika sistem manajemen lalu-lintas, atau sistem penanggulangan banjir tak berfungsi, itu seperti terkena penyakit syaraf. Migrain ringan ketika macet yang membuang 20 menit waktu berharga Anda. Dan stroke parah bila separuh kota tenggelam dengan korban ratusan. Either migrain or stroke, your brain can't function well.
Now take a look at city we lived in. Renungkan apakah Anda tinggal di tubuh orang sehat atau sakit. Sehat seberapa sehat? Sakit seberapa parah? Ingat bahwa Anda adalah essence dari tubuh di kota itu. Your body system died, then you'll die.
Also remember that a healthy body also starts with one healthy cell.
Tempat-tempat di dalam sebuah kota adalah organ-organ. Masing-masing punya urgensi dan fungsi yang berbeda. Tempat publik, seperti stasiun, terminal, atau bandara adalah jantung, paru-paru dan lambung. Tempat lainnya adalah ginjal, liver, usus, dan sebagainya. They are all connected through blood veins, which is road.
Jalan dan jejalur kota adalah pembuluh darah. Itulah yang mengalirkan esensi bagi organ-organ. Baik berupa nutrisi, oksigen, dan sebagainya. We, people, are the essences within one blood cell. Kadang darah membawa penyakit pula. Which is true. Some people are just disease to others.
Hubungan antar manusia (and man-made systems) di dalam kota adalah sistem syaraf. Itu berhubungan dengan otaknya, yaitu otoritas. They're reciprocally connected. Salah satu memberi input jelek, maka the whole neural system will be affected.
Jadi ketika sistem manajemen lalu-lintas, atau sistem penanggulangan banjir tak berfungsi, itu seperti terkena penyakit syaraf. Migrain ringan ketika macet yang membuang 20 menit waktu berharga Anda. Dan stroke parah bila separuh kota tenggelam dengan korban ratusan. Either migrain or stroke, your brain can't function well.
Now take a look at city we lived in. Renungkan apakah Anda tinggal di tubuh orang sehat atau sakit. Sehat seberapa sehat? Sakit seberapa parah? Ingat bahwa Anda adalah essence dari tubuh di kota itu. Your body system died, then you'll die.
Also remember that a healthy body also starts with one healthy cell.
4 komentar
huehehehe... Now you live in deep shit :D An acute cardiovascular disease
Yap, tinggal di pasien tuak nih.
ah..Makassar sama saja..
makin lama makin sakit :(
Senggaknya belum seakut Metropolutan om.
Posting Komentar