Kompilasi Masif Karya Maestro Musik Amerika
Robert Allen Zimmerman, atau yang dikenal dengan nama Bob Dylan, barangkali akan berumur 72 tahun ketika Anda membaca tulisan ini. Ia suda...
https://www.helmantaofani.com/2012/04/kompilasi-masif-karya-maestro-musik.html?m=0
Robert Allen Zimmerman, atau yang dikenal dengan nama Bob Dylan, barangkali akan berumur 72 tahun ketika Anda membaca tulisan ini. Ia sudah mulai menulis lagu di usia belia, dan karya-karyanya menyentuh banyak sekali lapisan generasi dan genre, terutama di khasanah musik Amerika yang tak lepas dari Blues, Folk, serta Country.
Bukti sahihnya adalah ketika Amnesty International memutuskan untuk menggunakan karya-karya Dylan dalam kampanye penggalangan dana paling mutakhir mereka, sekaligus memperingati 50 tahun organisasi nirlaba yang bergerak di sektor hak asasi manusia tersebut.
Dirilis dalam format 4 buah CD fisik (atau dua album digital), “Chimes of Freedom: Songs of Bob Dylan Honoring 50 Years of Amnesty International” menyajikan karya-karya Dylan yang dibawakan oleh musisi lain dalam rentang generasi yang panjang. Dari angkatan seumuran Dylan seperti Johnny Cash atau Pete Townshend sampai ke era Miley Cyrus membawakan interpretasi masing-masing mengenai katalog musisi asal Minnesota tersebut.
Selain lintas generasi, kompilasi ini juga pantas disebut lintas genre. Musisi jazz seperti Diana Krall bergabung bersama grup country Sugarland dalam menerjemahkan makna musik Dylan yang memang berbobot di lirik. Simak juga bagaimana diva pop yang tengah digemari macam Adele dan Natasha Beddingfield berada dalam satu album dengan band punk seperti Bad Religion dan Gaslight Anthem.
Kompilasi ini berisi 73 lagu secara total (yang dibagi dalam 4 CD). Bagi album normal, mendengarkan begitu banyak materi dari satu artis tampak akan melelahkan. Namun jangan khawatir, karena isi dari kompilasi ini cukup dinamis. Beberapa musisi tetap membawa ciri khas mereka sendiri dengan merendisi ulang lagu Bob Dylan. Kita akan menemukan perpindahan unik ketika Carly Simon membawakan “Just Like a Woman” yang bersahutan dengan gaya folk-Irish band punk asal Boston, Flogging Molly, yang melantunkan balad legenda “The Times They Are A-Changin’”.
Yang jelas, di era digital ini Anda bisa membuat playlist sendiri dari seluruh lagu yang ada di album ini. Namun kami menganjurkan Anda untuk tetap memiliki CD-nya, mengingat tujuan baik dari diproduksinya kompilasi ini. Seluruh proses penjualan album akan masuk ke Amnesty International, untuk menunjang kegiatan mereka menegakkan proses keadilan HAM di dunia.
Bukti sahihnya adalah ketika Amnesty International memutuskan untuk menggunakan karya-karya Dylan dalam kampanye penggalangan dana paling mutakhir mereka, sekaligus memperingati 50 tahun organisasi nirlaba yang bergerak di sektor hak asasi manusia tersebut.
Dirilis dalam format 4 buah CD fisik (atau dua album digital), “Chimes of Freedom: Songs of Bob Dylan Honoring 50 Years of Amnesty International” menyajikan karya-karya Dylan yang dibawakan oleh musisi lain dalam rentang generasi yang panjang. Dari angkatan seumuran Dylan seperti Johnny Cash atau Pete Townshend sampai ke era Miley Cyrus membawakan interpretasi masing-masing mengenai katalog musisi asal Minnesota tersebut.
Selain lintas generasi, kompilasi ini juga pantas disebut lintas genre. Musisi jazz seperti Diana Krall bergabung bersama grup country Sugarland dalam menerjemahkan makna musik Dylan yang memang berbobot di lirik. Simak juga bagaimana diva pop yang tengah digemari macam Adele dan Natasha Beddingfield berada dalam satu album dengan band punk seperti Bad Religion dan Gaslight Anthem.
Kompilasi ini berisi 73 lagu secara total (yang dibagi dalam 4 CD). Bagi album normal, mendengarkan begitu banyak materi dari satu artis tampak akan melelahkan. Namun jangan khawatir, karena isi dari kompilasi ini cukup dinamis. Beberapa musisi tetap membawa ciri khas mereka sendiri dengan merendisi ulang lagu Bob Dylan. Kita akan menemukan perpindahan unik ketika Carly Simon membawakan “Just Like a Woman” yang bersahutan dengan gaya folk-Irish band punk asal Boston, Flogging Molly, yang melantunkan balad legenda “The Times They Are A-Changin’”.
Yang jelas, di era digital ini Anda bisa membuat playlist sendiri dari seluruh lagu yang ada di album ini. Namun kami menganjurkan Anda untuk tetap memiliki CD-nya, mengingat tujuan baik dari diproduksinya kompilasi ini. Seluruh proses penjualan album akan masuk ke Amnesty International, untuk menunjang kegiatan mereka menegakkan proses keadilan HAM di dunia.
Posting Komentar