James Bond Edisi Nostalgia
Teaser can be deceiving. Saya berani bertaruh bila ada semacam komposisi motivasi para penonton film James Bond terbaru, Skyfall. Sebagi...
https://www.helmantaofani.com/2012/11/james-bond-edisi-nostalgia.html
Teaser can be deceiving.
Saya berani bertaruh bila ada semacam komposisi motivasi para penonton film James Bond terbaru, Skyfall. Sebagian adalah penggemar Bond, kasta pertama. Sebagian adalah mereka yang datang karena melihat trailer Skyfall, kasta kedua. Mari kita abaikan mereka yang datang karena kewajiban "eksis" dengan merubung apa-apa yang menjadi hype.
Saya termasuk golongan kasta kedua. Never been a Bond fan, tapi semenjak reboot dengan Daniel Craig dengan Casino Royale, saya selalu menonton. Entah kenapa, film featuring super-agent menarik perhatian saya. Bond yang sekarang sudah bergeser dari misi Ian Fleming, dunia spionase perang dingin (yang lebih akurat terpapar di film Tinker, Tailor, Soldier, Spy). Bond bergabung bersama superhero baru di kurung kurawal yang sama dengan Jason Bourne atau Ethan Hunt.
Skyfall menarik perhatian saya semenjak trailer pertama muncul sebelum pemutaran The Dark Knight Rises. Scene interogasi yang terselip di situ sangat berhasil membangun persepsi.
"Murder?"
"Employment!"
"Country?"
"England!"
"Skyfall?
Skyfall?"
"Done..."
Trailer juga masih menampilkan "jiwa" dari film Bond era Craig. Badass superagent yang mematahkan citra flamboyan hasil dari personifikasi Pierce Brosnan sebagai 007 di serial sebelumnya. This, I like.
Sisi belakang layar juga mampu membangun premis. Sam Mendes masuk sebagai sutradara kali ini. Produsernya tampak ingin bernostalgia dengan keberhasilan Quantum of Solace dengan kembali memasang sutradara spesialis drama. Sebelumnya, Mendes berkibar melalui American Beauty, Road to Perdition, atau Revolutionary Road. Ketiganya lekat dengan pengayaan karakter dari aktor yang terlibat. Ketika Javier Bardem dipastikan masuk, maka sekilas gambaran mulai terbuka.
Empat penulis skenario terlibat untuk menyusun naskah film Bond ke-23 ini. Saya menganggap ini kabar buruk, karena multiple writers means inconsistency. Biasanya satu menumpuk yang lain.
Reality check.
Edisi kali ini mungkin membawa sedikit kekecewaan bagi mereka yang datang karena trailer. Benar persepsi saya, bahwa Mendes lebih mengeksplorasi sisi psikologis dan hubungan antar karakter di dalamnya, terutama antara M (Judi Dench), Bond, dan Silva (Bardem). Porsi aksi tentu eksis, namun tidak menjadi daya tarik utama sebagaimana Casino Royale menghentak dengan adegan parkour-nya. Beberapa bagian malah cenderung jadi membosankan, dengan alur yang inkonsisten. Penyakit umum dari sistem dengan lebih dari satu penulis naskah. Lalu kanker terbesarnya adalah plot hole dan adegan klise yang bagi film di era sekarang jadi terlihat sangat mengganggu. Setidaknya bagi saya.
Dengan ekspektasi tinggi yang sudah dibawa sebelum menonton, maka Skyfall bagi saya kurang memuaskan.
Benar bahwa pengayaan akting Judi Dench dan Javier Bardem sangat brilian. Tapi mereka malah sedikit menutup aura Daniel Craig.
"What is your hobby?"
"Resurrection!"
Ada banyak hal dari film Bond awal yang dibangkitkan kembali lewat Skyfall. Bahkan akting payah dari Bond girl - dalam hal ini Berenice Marlohe sebagai Severine - kembali muncul!
Film Bond kali ini mungkin akan jauh memuaskan ke kasta pertama yang saya sebut di awal. Mereka yang datang karena memang fanatik dengan karakter spion MI6 ini sejak difilmkan perdana lewat Dr No (1962). 50 tahun berselang, ada banyak nods ke beberapa ikon yang lekat dengan Bond di era Sean Connery. Itu - selain vodka martini, shaken not stirred - dimunculkan dalam Skyfall seolah ingin kembali looping ke 007 era awal. Satu demi satu kepingan itu muncul di film, menjadi seperti easter eggs bagi mereka yang benar-benar penggemar Bond sepanjang film.
Barangkali, kekuatan nostalgik itulah magnet terbesar daya tarik film yang dirilis untuk memperingati setengah abad Eon film. Untuk itu, bagi yang belum sempat menonton, ada baiknya untuk menggeser ekspektasi. Lupakan trailer-nya, dan mulai menggali lagi referensi dengan menonton film-film Bond edisi lama (terutama era Sean Connery). Itu akan sangat membantu kita menikmati potensi dan kekuatan utama dari Skyfall.
It's all about Bond. James Bond.
Saya berani bertaruh bila ada semacam komposisi motivasi para penonton film James Bond terbaru, Skyfall. Sebagian adalah penggemar Bond, kasta pertama. Sebagian adalah mereka yang datang karena melihat trailer Skyfall, kasta kedua. Mari kita abaikan mereka yang datang karena kewajiban "eksis" dengan merubung apa-apa yang menjadi hype.
Saya termasuk golongan kasta kedua. Never been a Bond fan, tapi semenjak reboot dengan Daniel Craig dengan Casino Royale, saya selalu menonton. Entah kenapa, film featuring super-agent menarik perhatian saya. Bond yang sekarang sudah bergeser dari misi Ian Fleming, dunia spionase perang dingin (yang lebih akurat terpapar di film Tinker, Tailor, Soldier, Spy). Bond bergabung bersama superhero baru di kurung kurawal yang sama dengan Jason Bourne atau Ethan Hunt.
Skyfall menarik perhatian saya semenjak trailer pertama muncul sebelum pemutaran The Dark Knight Rises. Scene interogasi yang terselip di situ sangat berhasil membangun persepsi.
"Murder?"
"Employment!"
"Country?"
"England!"
"Skyfall?
Skyfall?"
"Done..."
Trailer juga masih menampilkan "jiwa" dari film Bond era Craig. Badass superagent yang mematahkan citra flamboyan hasil dari personifikasi Pierce Brosnan sebagai 007 di serial sebelumnya. This, I like.
Sisi belakang layar juga mampu membangun premis. Sam Mendes masuk sebagai sutradara kali ini. Produsernya tampak ingin bernostalgia dengan keberhasilan Quantum of Solace dengan kembali memasang sutradara spesialis drama. Sebelumnya, Mendes berkibar melalui American Beauty, Road to Perdition, atau Revolutionary Road. Ketiganya lekat dengan pengayaan karakter dari aktor yang terlibat. Ketika Javier Bardem dipastikan masuk, maka sekilas gambaran mulai terbuka.
Empat penulis skenario terlibat untuk menyusun naskah film Bond ke-23 ini. Saya menganggap ini kabar buruk, karena multiple writers means inconsistency. Biasanya satu menumpuk yang lain.
Reality check.
Edisi kali ini mungkin membawa sedikit kekecewaan bagi mereka yang datang karena trailer. Benar persepsi saya, bahwa Mendes lebih mengeksplorasi sisi psikologis dan hubungan antar karakter di dalamnya, terutama antara M (Judi Dench), Bond, dan Silva (Bardem). Porsi aksi tentu eksis, namun tidak menjadi daya tarik utama sebagaimana Casino Royale menghentak dengan adegan parkour-nya. Beberapa bagian malah cenderung jadi membosankan, dengan alur yang inkonsisten. Penyakit umum dari sistem dengan lebih dari satu penulis naskah. Lalu kanker terbesarnya adalah plot hole dan adegan klise yang bagi film di era sekarang jadi terlihat sangat mengganggu. Setidaknya bagi saya.
Dengan ekspektasi tinggi yang sudah dibawa sebelum menonton, maka Skyfall bagi saya kurang memuaskan.
Benar bahwa pengayaan akting Judi Dench dan Javier Bardem sangat brilian. Tapi mereka malah sedikit menutup aura Daniel Craig.
"What is your hobby?"
"Resurrection!"
Ada banyak hal dari film Bond awal yang dibangkitkan kembali lewat Skyfall. Bahkan akting payah dari Bond girl - dalam hal ini Berenice Marlohe sebagai Severine - kembali muncul!
Film Bond kali ini mungkin akan jauh memuaskan ke kasta pertama yang saya sebut di awal. Mereka yang datang karena memang fanatik dengan karakter spion MI6 ini sejak difilmkan perdana lewat Dr No (1962). 50 tahun berselang, ada banyak nods ke beberapa ikon yang lekat dengan Bond di era Sean Connery. Itu - selain vodka martini, shaken not stirred - dimunculkan dalam Skyfall seolah ingin kembali looping ke 007 era awal. Satu demi satu kepingan itu muncul di film, menjadi seperti easter eggs bagi mereka yang benar-benar penggemar Bond sepanjang film.
Barangkali, kekuatan nostalgik itulah magnet terbesar daya tarik film yang dirilis untuk memperingati setengah abad Eon film. Untuk itu, bagi yang belum sempat menonton, ada baiknya untuk menggeser ekspektasi. Lupakan trailer-nya, dan mulai menggali lagi referensi dengan menonton film-film Bond edisi lama (terutama era Sean Connery). Itu akan sangat membantu kita menikmati potensi dan kekuatan utama dari Skyfall.
It's all about Bond. James Bond.
Posting Komentar