Pustaka Sejarah Alternatif
Apa jadinya bila tentara Muslim kalah di Yarmuk? Kerjaan Byzantium akan bercokol, cendekia tak bertumbuh, dan abad kegelapan Eropa akan b...
https://www.helmantaofani.com/2013/01/pustaka-sejarah-alternatif.html?m=0
Apa jadinya bila tentara Muslim kalah di Yarmuk? Kerjaan Byzantium akan bercokol, cendekia tak bertumbuh, dan abad kegelapan Eropa akan berjalan lebih lama.
Ujaran tentang kepakan kupu-kupu yang menuai badai adalah fondasi kuat filsafat chaos (kaos) yang marak di era modern. Intinya, itu adalah runutan panjang dari hukum kausalitas yang tidak melihat variabel sebatas a dan b, tapi juga dampak panjang. Kajian ini marak sebagai sebuah langkah preventif, dan juga evaluatif. Di bidang sejarah, hal seperti ini bisa membantu menyusun keping-keping puzzle sejarah dunia secara holistik, bukan terfragmen berdasar isolasi geopolitik.
Di sinilah kita kembali ke premis awal yang notabene saya temukan di sebuah buku strategi militer. Dalam buku itu, diterangkan bahwa minat cendekia sejarah barat memelajari dunia Muslim makin naik sehingga mereka meningkatkan kompleksitas dan panjang bentangnya. Pelan-pelan, dunia mulai mengakui kontribusi umat Islam semenjak munculnya Nabi Muhammad hingga membentuk wajah dunia saat ini. Sesuatu yang barangkali luput diperhatikan sebelumnya.
Coba ingat, sejarah apa yang Anda pelajari di sekolah menengah. Saya masih hapal apa yang tertulis di diktat mengenai era klasik Greko, abad kegelapan, aufklarung, renaisans, revolusi Perancis, dan sebagainya. Bahwa hal itu berpengaruh terhadap sejarah kita di Indonesia adalah benar. Tapi sejarah Islam tak pernah dibahas kecuali hanya menjadi tumpukan berdebu dari rangkaian kurikulum pendidikan agama.
Faktanya, Islam pernah menjiwai peradaban besar, semenjak akhir milenia pertama sampai akhir abad ke-20, sehingga kehadirannya menyinggung banyak peristiwa bersejarah di dunia, terutama berkaitan dengan akhir abad kegelapan di Eropa.
Nilai itu yang ditulis oleh Tamim Ansary dalam bukunya "Destiny Disrupted: A History of the World Through Islamic Eyes". Ini adalah versi perspektif skala burung setelah karya Ansary sebelumnya, "West of Kabul, East of New York" menyoroti hal ini dari kacamata semut. Di Indonesia, karya Ansary diterbitkan dengan judul "Dari Puncak Baghdad: Sejarah Dunia Versi Islam".
Ansary menceritakan dengan bahasa yang menarik mengenai perkembangan dunia Muslim, dari awal munculnya Nabi Muhammad di Hijaz, sampai efek di dunia modern saat ini yang berkembang dalam konstelasi geopolitik di bawah Amerika dan Eropa. Dalam bercerita, Ansary mengambil perspektif dari kacamata umat Islam (atau pihak yang diwakilinya), misalnya seperti cara pandang dunia Muslim terhadap "Perang Salib" (Holy Crusade) oleh masyarakat Eropa. Ansary menjelaskan bahwa apa yang acap disebut sebagai "Clash of Civilization" oleh sejarawan Barat justru lebih mirip skirmish kecil dalam bentang luas dunia Muslim yang terbagi dalam berbagai faksi kekaisaran pada saat itu.
Bahasa yang dipilih Ansary adalah outside looking in, mengingat buku ini sejatinya dipasarkan untuk kalangan pembaca non-muslim. Dalam beberapa aspek, ia menghilangkan detail (terutama berkaitan dengan aspek spiritual atau religi) dan setia kepada beberapa peristiwa yang memengaruhi perkembangan sejarah dunia. Membandingkan dengan karya Karen Armstrong (Islam: A Short History) misalnya, tak banyak cerita zaman Nabi yang mendorong perdebatan yurisprudensi sebagai penyebab percabangan beberapa mahzab dalam Islam. Ansary memilih untuk mengetengahkan sosok yang bersinggungan langsung dengan kondisi sekarang ini, misalnya dengan fokus kepada asal muasal Wahabi, Ahmadiyah, dan pengaruh Jamaluddin Al Afghani.
Membaca buku ini seolah diingatkan kembali ke kontribusi dunia Muslim dalam membentuk dunia. Ansary juga mengungkapkan benang merah yang membentuk ekspresi umat Islam pada saat ini, akibat dari tekanan-tekanan yang diterima sepanjang sejarah. Tak melulu dari eksternal, tapi juga kadang dari internal. Semuanya bermuara ke satu hal, yakni mempengaruhi konstelasi sejarah global.
Temuan paling menarik mungkin berupa kesimpulan bahwa sebenarnya dunia Muslim terlibat langsung dalam perwujudan dunia saat ini. Tak perlu sepanjang teori kaos efek kupu-kupu, tapi memang jarang terungkap dan diungkap oleh metode pembelajaran kurikulum industri.
Posting Komentar