Sejak Kapan Saya Bernama Lukman?
Pernah baca novel Jhumpa Lahiri berjudul The Namesake? Ada bagian yang juga terpapar dari hidup saya perihal nama itu. Bukan. Nama saya t...
https://www.helmantaofani.com/2014/01/sejak-kapan-saya-bernama-lukman.html?m=0
Pernah baca novel Jhumpa Lahiri berjudul The Namesake? Ada bagian yang juga terpapar dari hidup saya perihal nama itu. Bukan. Nama saya tidak sekonyol Gogol, tetapi beberapa kali saya menemukan kejadian lucu gara-gara nama.
Nama saya asli seperti halnya domain blog ini. Helman Taofani. Nama depan, Helman, tidak umum di Indonesia. Herman, Hilman, barangkali lebih umum dan mudah dikenal. Sejatinya, nama saya Hilman juga mengacu pada akar kata bahasa Arab yang dipilih ayah. Tapi dasar orang Jawa, Pak Carik yang menulis nama di akte menyebut Helman (dengan "e" seperti di sate). Kun fayakun.
Saya lebih mudah mengenalkan diri dengan nama Hilman karena ada penulis terkenal dengan nama tersebut. Tapi jadi konflik ketika di ID dan ijazah berbeda. Jadi, ketika nama ID dan ijazah became matters, Helman it is. Kok rasanya saya pernah menulis blog tentang hal ini ya? Ngga papalah, goes on.
Anyway, saya tidak dibekali artikulasi vokal yang prima seperti Trie Utami. Meski tidak separah kumur-kumur Max Cavalera, tapi bisa dibilang orang sering mempersepsikan salah kata yang keluar dari mulut saya. Termasuk nama.
Tuhan memberkati kalian yang bernama Eko, Ari, Agus, atau Gati. Setidaknya mereka tidak perlu mengulang manakala menyebut nama ketika memesan taksi via telepon. Saya sering sekali harus mengucap hotel-echo-london-mama-alfa-november untuk menjelaskan. Untuk alasan itu, nama istri saya sering disebut ketika booking hotel via telepon. Gina. Paling nyasarnya ke Gita. Whatever.
Malam ini saya memesan kopi di gerai kopi asal Seattle. Mereka sering menuliskan nama di pesanan. Ketika ditanya atas nama siapa, saya menjawab carefully. Helman. 5 menit kemudian barista berteriak, "Cafe mocha atas nama pak (Brrl)man." Karena memesan cafe mocha, dan saat itu tak ada pembeli lain, saya maju ke konter. Tapi gelasnya ditulis Lukman. Ya sudahlah.
Di kantor, ada AE yang selalu salah memanggil saya mas Ilham. Petugas Telkomvision kerap menyebut pak Irwan.
Saya berpikir mungkin akan lebih mudah mengenalkan Helman di negara berbahasa Inggris.
"My name is Helman. People used to call me Helboy when I was little."
Speaking about English, my teacher - Finnish-American - called me helmsman, based on his previous experience working in a cruise ship. Very funny.
The Namesake versi katro ini menjadi pelajaran ketika memberi nama bagi kedua anak saya. Setidaknya artikulasi saya tidak belibet ketika mengucapkan Aksara dan Magenta. Saya harap sampai dewasa nanti tak ada yang menyebut mereka Diman, Delman, atau Wawan.
1 komentar
Dan saya lupa mempertimbangkan soal ini waktu ngasih nama anak sulung saya.
Akibatnya orang sering salah sebut. Nanda, Manda atau paling dekat ya Nada. Padahal aslinya Nadaa..
Posting Komentar