Let's Go Italy: Menuju Venesia
Venesia berjarak 250 km dari Milan. Jarak sekitar Jakarta-Bandung PP ini bisa ditempuh hanya dalam waktu 3 jam menggunakan kereta cepat T...
https://www.helmantaofani.com/2014/06/lets-go-italy-menuju-venesia.html?m=0
Venesia berjarak 250 km dari Milan. Jarak sekitar Jakarta-Bandung PP ini bisa ditempuh hanya dalam waktu 3 jam menggunakan kereta cepat Trenitalia atau ItaloTreno. Untuk Italo, kereta berangkat dari stasiun Porta Garibaldi, bukan dari Centrale. Tiket keduanya bisa dibeli in advance melalui internet, atau via mesin tiket yang dipasang di stasiun. Kami menggunakan Freccia Bianca (white arrow) dari Trenitalia. Perjalanan akan berhenti di stasiun Brescia, Desenzano Del Garda, Verona, Vicenza, Padova, Mestre, dan Venesia Santa Lucia) dan akan melewati danau Garda, danau terbesar di Italia.
Venesia adalah kota yang dibangun di atas laguna. Dulu Venesia merupakan tempat sembunyi dari bangsa Jerman yang menginvasi wilayah Italia Utara. Ia terletak di laut, sehingga jalur kereta dan bis menuju Venesia akan melewati jembatan panjang yang mengangkangi laut Adriatik. Gerbang Venesia adalah stasiun Santa Lucia dan terminal bis Piazzale Roma. Bandara Marco Polo terletak di pulau utama, dan terhubung dengan bis ke Piazzale Roma. Stasiun dan terminal terletak di ujung barat laut kota karena seluruh wilayah Venesia steril dari kendaraan darat.
Pulau utama Venesia berbentuk seperti ikan yang terbelah. Pembelahnya adalah grand canal, jejalur air paling besar yang juga menjadi lalu lintas utama di pulau. Selain grand canal, terdapat banyak kanal-kanal lain yang lebih kecil mengalun seperti nadi ke seluruh penjuru kota. Moda penghubungnya adalah kapal dalam berbagai bentuk.
Moda umum, water bus (vaporetto) hanya melewati grand canal yang membelah Venesia. Moda lainnya, water taxi (speedboat) dan gondola bisa masuk ke kanal-kanal yang lebih kecil, dengan tarif yang lumayan mahal tentunya. Feri juga disediakan untuk mengakses pulau-pulau di sekitar Venesia (Murano, Burano, dan sebagainya).
Pilihan lain, modal dengkul (literally), adalah berjalan kaki. Venesia bukan pulau yang amat besar. Tak butuh waktu sampai sehari untuk mengelilinginya. Hanya, selalu diingat bahwa Venesia terbelah dua dengan hanya sedikit jembatan penghubung. Salah satunya adalah Ponte della Constituzione yang berada di dekat stasiun. Jembatan ini merupakan jembatan baru yang dirancang oleh arsitek terkenal Spanyol, Santiago Calatrava. Kemudian jembatan lain sekaligus yang paling terkenal adalah jembatan Rialto (Ponte Rialto) yang berada di tengah pulau.
Kami menginap di hotel yang terletak di antara Rialto dan San Marco. Sebetulnya, dari stasiun bisa saja kami langsung naik vaporetto dan turun di Rialto (tarif 90 menit sekitar 7,5 euro). Tetapi karena ingin hop in ke beberapa tujuan, maka kami memutuskan jalan kaki sambil melihat langsung dari dekat kehidupan di Venesia.
Berjalan kaki dari stasiun menuju pusat atraksi utama Venesia, kawasan San Marco, adalah petualangan yang tak kalah unik. Dengan gang-gang kecil dan jembatan yang mengangkangi kanal, kita bisa menjumpai kejutan-kejutan unik. Ada kalanya kita menjumpai deret toko-toko eksotis yang menjual souvenir khas Venesia berupa topeng, kerajinan kaca tiup Murano, atau seragam garis-garis yang dikenakan gondoliers. Di lain tempat, selepas gang, kita juga bisa menjumpai piazza kecil dan gereja atau bangunan megah dari abad pertengahan.
Everything is so unexpected.
Posting Komentar