Let's Go Italy: Move Like Locals
You move like locals, eat like locals, and shop like locals… Entah membaca di mana, tetapi kutipan tersebut memang terasa sebagai esens...
https://www.helmantaofani.com/2014/06/lets-go-italy-move-like-locals.html?m=0
You move like locals, eat like locals, and shop like locals…
Entah membaca di mana, tetapi kutipan tersebut memang terasa sebagai esensi travelling ke luar negeri. Kita diharapkan untuk bisa menyerap perbedaan hidup agar bisa mengambil hikmah positif. Oleh karena itu, untuk bepergian ke Italia kali ini kami memutuskan untuk merencanakan segala sesuatunya sendiri.
Bepergian atau travelling mandiri dibandingkan dengan wisata dengan grup atau sponsor memang ada perbedaannya. Dengan grup, kita bisa mendapatkan itinerary yang solid, kemudahan akses dan sebagainya – serta yang paling penting adalah pergerakan yang sudah diatur sehingga kita bisa mencapai ke semua tujuan. Ini tentu sulit didapat dengan travelling mandiri, karena kita mengatur sendiri pergerakan dan akses ke objek-objek wisata tersebut, disamping budget tentunya yang menjadi pertimbangan.
Karena destinasi kami berada di seputar menonton konser, maka petualangan menjelajahnya disesuaikan di sekitar hari tersebut, dan dibatasi entry-exit sesuai tiket pesawat yang kami dapatkan. Tujuan mulai disusun, dengan menulis sebanyak-banyaknya objek yang ingin dilihat. Langkah selanjutnya adalah melihat peta dan menyesuaikan (rasionalisasi) rute, tentunya diiringi dengan pengurangan-pengurangan objek yang berada di luar jalur edar.
Konser yang kami tuju diadakan di Milan, maka objek lainnya menyesuaikan waktu dan lokasi di sekitar Milan. Kami memilih untuk menyambangi Venesia dan Verona, dua kota yang berada dalam satu jalur kereta dari dan ke Milan. Venesia populer sebagai destinasi wisata favorit, sedangkan Verona banyak diusulkan sebagai ekskursi day trip di sela perjalanan Venesia ke Milan atau sebaliknya.
Langkah selanjutnya adalah menentukan moda yang mendukung pergerakan kita nantinya di sana. Pada dasarnya moda bisa dibedakan menjadi moda antarkota dan dalam kota. Moda antarkota lebih fixed, karena kita sudah menentukan kapan berada di Milan, Venesia, dan Verona, sehingga tiket transportasi moda antarkota bisa dibeli in advance. Sementara moda dalam kota dibiarkan fleksibel. Kita hanya perlu mempelajari rute, jenis moda, waktu operasi, dan biaya untuk menentukan itinerary di dalam kota.
Di Italia, setidaknya di tiga kota yang kami tuju, moda dalam kota sangat aksesibel, terutama Milan. Ada apps dan website yang bisa sangat membantu. Di Milan, pergerakan dalam kota dikontrol oleh ATM (Azienda Transporti Milanesi) yang mempunyai jalur metro (underground), trem, dan bis kota. Di Venesia, jalur pergerakan umum dikelola oleh ACTV yang menyediakan water bus (vaporetto). Sedangkan di Verona, ATV mengelola jalur bis kota dalam kota dengan website dan rute yang bisa kita pelajari.
Untuk pergerakan antarkota, di Italia bisa menggunakan kereta. Ada dua perusahaan kereta antarkota yang cukup besar. Trenitalia, yang dikelola negara, dan Italo Treno, yang dimiliki swasta. Selain kereta, bisa juga menggunakan bis antarkota dan pesawat yang bisa dicari melalui website. Bagi wisatawan dengan kantong ekonomis, bisa juga mempertimbangkan BlaBlaCar, situs car-pooling, yang memungkinkan kita nebeng kendaraan orang lain yang kebetulan searah. BlaBlaCar cukup besar di Italia, dan lebih populer lagi di Jerman dan Perancis.
Menggunakan moda umum atau sharing seperti itu memungkinkan kita untuk move like locals. Bisa berinteraksi atau melihat kebiasaan warga setempat di dalam kendaraan umum. Ini bisa menjadi bahan refleksi perilaku kita di negeri sendiri. Selain itu, dinamika dalam travelling juga akan terasa dengan ketegangan mengejar jadwal kereta, menunggu bis kota setelah lewat jam operasi, dan juga menyimak halte mana kita akan turun.
Thanks to internet and technology, itu semua bisa dipelajari terlebih dahulu.
Posting Komentar