Let's Go Italy: Akhir Perjalanan
Dengan memilih hotel di sekitar San Siro, kami sudah memperhitungkan kendala transportasi sepulang dari konser. Pengalaman ketika menonto...
https://www.helmantaofani.com/2014/07/lets-go-italy-akhir-perjalanan.html?m=0
Dengan memilih hotel di sekitar San Siro, kami sudah memperhitungkan kendala transportasi sepulang dari konser. Pengalaman ketika menonton Metallica di Singapura jadi pelajaran, ketika harus berjalan sangat jauh dan di rip-off oleh sopir taksi untuk hanya bisa sampai Bandara.
Dari stadion, pihak penyelenggara sebetulnya menyediakan bis ke arah jalur metro merah yang berakhir di Molino Dorino. Tapi arah hotel kami beda, sehingga kami dan banyak penonton lain, memilih untuk berjalan kaki menyusur Via Novara. Beruntung, begitu sampai di halte pertama, kami membaca notifikasi bahwa bis nomor 72 masih beroperasi dan akan tiba 3 menit kemudian. We’re so effin’ lucky, batal berjalan 4 km.
Ketika menumpang bis, kami mendapati hari sudah berganti ke Sabtu, alias hari terakhir kami di Italia. Sabtu juga mengingatkan kita ke bawaan yang harus di-packing. Bila berangkat berbekal 2 ransel, maka pulangnya sudah beranak dengan satu luggage.
Usai tidur pas, sekitar jam 9:30 kami meluncur ke stasiun Cadorna. Di sana, kami akan menumpang kereta Malpensa Express yang berjarak 40 km lebih ke arah barat Milan. Dengan tiket sebesar 12 euro, Malpensa Express jauh lebih hemat waktu (30 menit) dan biaya dibanding menggunakan taksi (80-120-an euro). Ada juga bis Malpensa Express yang berangkat dari Centrale Stazione, tetapi waktu tempuh mencapai 1 jam lebih. Kami harus check in dan terbang pada pukul 14:00 untuk tiba ke Frankfurt sejam kemudian.
Persoalannya adalah di Frankfurt kita akan menunggu layover sekitar 5 jam. Pesawat Lufthansa dari Frankfurt ke Jakarta baru akan boarding pada pukul 21:30. Akhirnya kita menghabiskan waktu dengan banyak roaming di bandara yang menjadi hub penerbangan Lufthansa tersebut.
Andai tahu dan bisa mempersiapkan diri, ada tawaran untuk tur singkat selama 2,5 jam ke kota Frankfurt. Brosurnya ada di Bandara, dan sayang sekali kami terlambat mengetahui. Ada juga tur singkat ke hutan pinus yang ada di sekitar Bandara. Well, maybe next time.
Yang jelas, kami juga sudah tak sabar untuk segera pulang, makan nasi padang, dan bertemu anak-anak di rumah. Di pesawat saya menghabiskan sekitar 9 jam tidur. Tiba di Kuala Lumpur, separuh lebih penumpang berganti menjadikan dominasi bahasa Indonesia di dalam pesawat. Ini adalah tanda-tanda dekat rumah.
Pesawat touch down di Jakarta pukul 18:10 tepat. Tanda itu juga yang mengakhiri petualangan kami seminggu di Italia yang sangat berkesan. Saya punya feeling kuat bahwa kami akan kembali ke sana.
A dopo.
Posting Komentar