Menengok 2014
Berkat aplikasi Facebook, saya menjadi menengok kembali ke tahun 2014 yang sebentar lagi kita tinggalkan. 2014 adalah tahun belajar, tahu...
https://www.helmantaofani.com/2014/12/menengok-2014.html?m=0
Berkat aplikasi Facebook, saya menjadi menengok kembali ke tahun 2014 yang sebentar lagi kita tinggalkan. 2014 adalah tahun belajar, tahun pencapaian, tahun sukacita, dan pembaruan spiritual.
Facebook meng-generate highlight usernya dalam setahun melalui momen-momen yang paling mengundang interaksi. Dari situ, tergambar rekam jejak setahun tentang momen yang berkesan sepanjang 2014.
Tahun ini adalah tahun yang luar biasa!
Tahun ini adalah tahun belajar. Ini adalah setahun pertama dalam karier sebagai Manajer Produksi Iklan Kompas. Ada 45 staf yang dengannya saya membuat perencanaan, dan mengusahakan yang terbaik bagi banyak mereka. Ini dilakukan setelah nyaris 10 tahun sebelumnya saya selalu jadi Desainer Grafis. Software yang dibuka mulai banyak Excel, dibanding dulu InDesign dan Corel.
Tahun ini adalah tahun pencapaian. Saya membantu kelompok kami memenangkan workshop untuk meredesain Klasika, section penting di koran nomor satu Indonesia. Mentornya adalah biang kreatif Indonesia, Yoris Sebastian, yang darinya saya banyak belajar mengenai presentasi, mengeluarkan ide, dan metode ITERATION-nya. Sebagai pemenang, saya mendapat reward studi banding ke Singapore Press Holding (SPH). Section klasifikasi iklan SPH adalah benchmark dari Kompas, sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Tahun ini juga merupakan tahun sukacita. Inilah pertama kali saya menonton konser Pearl Jam. Tak tanggung-tanggung, pengalaman tersebut digabungkan dengan menginjakkan kaki di stadion San Siro, Milan. Sebagai penggemar berat Pearl Jam dan AC Milan, saya merasa sangat beruntung berada di sana, pada 20 Juni 2014. Momen ini juga merupakan orgasme arsitektur klasik ketika melihat aneka bangunan peninggalan era lama di Milan, Venesia, dan Verona. Mengunjungi Italia - negara impian dan yang dicintai sejak dahulu - ibaratnya merangkum segala jargon "dream comes true". Tutti fantastici!
Tahun ini, yang paling penting, juga merupakan tahun pembaruan spiritual. Saya berangkat ke perjalanan fisik yang benar-benar mendudukkan dimensi hidup pada garis edarnya, berupa ibadah haji. Haji yang perjalanan fisik, meninggalkan banyak jejak spiritual yang semoga akan menjadi barometer keimanan yang diwujudkan dalam perbuatan. Saya banyak menarik benang merah hidup di dunia, apa maksud dari keyakinan yang saya jalankan ritualnya sehari-hari melalui rangkaian ritual ibadah haji.
Maka, ketika hendak melangkah ke tahun baru 2015, saya jadi bersemangat untuk melipatgandakan pengalaman tersebut dengan hal-hal yang lainnya. Tapi sejenak, menghitung 5 hari terakhir di 2014, bolehlah saya mengutip surat Ar-Rahman dari Al Quran.
Maka nikmat Tuhanmu yang mana engkau akan dustakan?
Posting Komentar