Rapor Transfer Milan
Bursa transfer musim dingin di Italia berakhir semalam. Rekapitulasi perpindahan pemain pada tengah musim ini berujung pada 31 pebola yang...
https://www.helmantaofani.com/2015/02/rapor-transfer-milan.html?m=0
Bursa transfer musim dingin di Italia berakhir semalam. Rekapitulasi perpindahan pemain pada tengah musim ini berujung pada 31 pebola yang menghuni skuad AC Milan. Enam di antaranya baru bergabung berkat jendela transfer ini.
Sebelum hiruk-pikuk dimulai, Milan mendatangkan Alessio Cerci yang ditukar dengan Fernando Torres dari Atletico Madrid. Berlanjut dengan saga akuisisi Suso dari Liverpool. Keduanya didatangkan di awal pembukaan bursa transfer. Jelang tenggat, Milan menyelesaikan empat pembelian. Tiga di antaranya berposisi bek. Kedatangan mereka tidak diikuti dengan kepindahan skuad lama. Hasilnya, lini belakang Milan kini diperkuat 13 pemain. Kedalaman yang mampu dibuat 3-4 skuad sekaligus.
Meski lini belakang menjadi celah kelemahan (kebobolan 26 gol dari 21 pertandingan), 13 pemain rasanya berlebih mengingat Milan sudah tidak punya agenda selain di Serie A. Lagipula, permasalahan utama Filippo Inzaghi sepanjang musim berlalu adalah ia tak pernah punya kombinasi mantap di lini belakang.
Pippo tampak kebingungan untuk mencari format duo di sentra pertahanan. Duet Mexes-Rami beberapa kali dicoba, dan sejatinya merupakan kombinasi paling pas. Tetapi karena punya Alex dan Zapata, beberapa kali Pippo mencoba merotasi kombinasi yang hasilnya kurang bagus. Dua dari empat clean-sheet dihasilkan ketika Pippo menurunkan Philippe Mexes dan Adil Rami. Sedangkan rekor kebobolan terbanyak terjadi ketika Alex bermain.
Dalam skema back-four, yang dianut Inzaghi, duet bek sentral bukan satu-satunya tumpuan pertahanan. Mereka membutuhkan dukungan satu gelandang bertahan yang harus solid dalam bekerja sama. Masalahnya, gelandang bertahan Milan juga selalu berganti antara Nigel De Jong dan Michael Essien. Andrea Poli bahkan juga pernah dicoba. Bila fit, Inzaghi perlu segera permanenkan kombinasi trio bertahan ini.
Kedatangan Palleta dan Boccheti tentu makin menambah kombinasi trio bek. Boccheti, yang dipinjam dari Spartak Moskow, sepertinya akan diproyeksikan sebagai pelapis serba-bisa untuk posisi kiri. Ia bisa bermain sebagai bek kiri dan bek sentral. Sama seperti Daniele Bonera yang beberapa kali menjadi bek kanan (dan kiri) serta bek sentral. Pembelian Boccheti tampak seperti panic-buying, di tengah negoisasi alot Milan dengan Luca Antonelli yang dibeli dengan paket M'baye Niang ke Genoa.
Di tengah, Inzaghi kini mempunyai amunisi lima bek sentral murni. Alex, Zapata, Mexes, Rami, dan Palleta. Karier Mexes barangkali berakhir menyusul kartu merah konyol yang diterimanya kala melawan Lazio. Adil Rami tampak menjadi pilihan solid, sementara Zapata memang lebih banyak di-plot sebagai pelapis. Posisi inti tampak akan direbut oleh Alex, mengingat masa adaptasi Palleta yang baru saja bergabung.
Ignazio Abate tampak solid sebagai pilihan bek kanan. Di belakangnya mengantri tiga pemain sekaligus. Daniele Bonera tampaknya jadi pelapis utama, didukung Cristian Zaccardo, kemudian Michelangelo Albertazzi. Kondisi overstok ini juga terjadi di posisi bek kiri.
Bek kiri utama, Mattia De Sciglio, keluar-masuk ruang operasi, sehingga posisinya banyak diisi oleh pemain lain. Dari Bonera sampai Armero. Salvatore Boccheti telah dicoba bermain di posisi ini ketika melawan Parma. Idealnya, De Sciglio adalah pilihan utama, dengan pelapis utamanya diisi oleh Luca Antonelli. Boccheti akan melapis keduanya, dengan posisinya sebagai all-rounders. Armero yang gagal didorong keluar klub pada bursa musim dingin akan turun pangkat menjadi pelapis kedua. Inzaghi butuh bek kiri yang kuat dalam bertahan.
Di tengah, tujuh permain akan berebut tiga posisi gelandang. Nigel De Jong dan Riccardo Montolivo tampak menjadi pilihan utama. De Jong dilapis oleh Essien, sementara Montolivo di-backup Van Ginkel. Suley Muntari akan diturunkan pada laga big match, bergantian dengan Giacomo Bonaventura untuk pertandingan melawan klub kecil. Pemain baru, Suso, bisa mengisi posisi Bonaventura sebagai langkah adaptasi. Skenario untuk Suso adalah musim depan. Andrea Poli menjadi all-rounders yang bisa bermain di semua posisi.
Delapan striker akan menunjang trisula Inzaghi. Hachim Mastour praktis bisa dicoret dari persaingan. Milanisti harus bersabar untuk menyaksikan aksi prodigi belia ini sampai setidaknya musim depan. Jeremy Menez, top scorer klub dengan 12 gol dalam 21 laga, menjadi tumpuan di lini depan sepanjang musim. Kedatangan Mattia Destro tampaknya akan menggeser posisi Menez di sayap kiri, menggantikan Stephan El Shaarawy yang kembali cedera.
Alessio Cerci yang dalam dua pertandingan terakhir menjadi starter, tampak akan menjadi pilihan utama. Menggeser Keisuke Honda sebagai all-rounders di kanan dan kiri. Di tengah, Mattia Destro akan di-backup oleh Menez (plan A) atau Pazzini (plan B). Suso atau Bonaventura juga digadang menjadi pelapis sayap, mengingat vesatility yang dimiliki kedua pemain. Dengan keduanya bermain sebagai gelandang, Inzaghi bisa dengan mudah mengubah ke skema 4-4-2 dengan Cerci/Honda di sayap kanan, serta Suso/Bonaventura di sayap kiri.
Posisi yang pasti hanyalah Diego Lopez, yang meski tidak bermain sesuai potensinya, namun menjadi pilihan reguler pelatih Inzaghi di sepanjang musim.
Dengan segala aktivitas di bursa transfer musim dingin, Milan diharap bisa terdorong untuk lolos ke kompetisi Eropa. Mereka akan bersaing dengan Napoli, Lazio, Fiorentina, Roma, dan Genoa. Belum lagi dorongan dari Inter yang juga melakukan perbaikan dengan mendatangkan Xherdan Shaqiri dari Bayern.
Sayang, enam pemain yang datang tidak diimbangi dengan jumlah kepergian yang sama. Kegagalan mendorong keluar Cristian Zaccardo dan Pablo Armero menjadi rapor merah Milan. Jumlah 13 pemian di posisi bek tentu tidak ideal lantaran kompetisi untuk merebut tempat utama menjadi sangat ketat. Ditambah dengan skema Inzaghi yang belum mantap di sana. Potensi gesekan akan timbul, seperti yang dikeluhkan Zapata di awal musim. Philippe Mexes yang sudah berkorban gaji tentu juga akan meradang bila kesempatan bermainnya kian kecil.
Rapor positif hanyalah dari pembuktian ucapan Berlusconi untuk fokus merekrut pemain lokal Italia. Mattia Destro, Alessio Cerci, Luca Antonelli, Gabriel Palleta, dan Salvatore Boccheti pernah mencicipi seragam Azzurri. Milan kini bisa menurunkan starting XI seratus persen lokal.
Inzaghi punya PR untuk memberikan keseimbangan serta kesempatan di sisa musim. Hanya 17 gim yang akan dijalani Milan. Jumlah yang terlalu sedikit untuk 31 pemain di tubuh Rossoneri.
Perkiraan Starting XI Milan:
Lopez; Abate, Rami, Alex, De Sciglio/Antonelli; De Jong, Montolivo, Bonaventura; Menez, Destro, Cerci
Sebelum hiruk-pikuk dimulai, Milan mendatangkan Alessio Cerci yang ditukar dengan Fernando Torres dari Atletico Madrid. Berlanjut dengan saga akuisisi Suso dari Liverpool. Keduanya didatangkan di awal pembukaan bursa transfer. Jelang tenggat, Milan menyelesaikan empat pembelian. Tiga di antaranya berposisi bek. Kedatangan mereka tidak diikuti dengan kepindahan skuad lama. Hasilnya, lini belakang Milan kini diperkuat 13 pemain. Kedalaman yang mampu dibuat 3-4 skuad sekaligus.
Meski lini belakang menjadi celah kelemahan (kebobolan 26 gol dari 21 pertandingan), 13 pemain rasanya berlebih mengingat Milan sudah tidak punya agenda selain di Serie A. Lagipula, permasalahan utama Filippo Inzaghi sepanjang musim berlalu adalah ia tak pernah punya kombinasi mantap di lini belakang.
Pippo tampak kebingungan untuk mencari format duo di sentra pertahanan. Duet Mexes-Rami beberapa kali dicoba, dan sejatinya merupakan kombinasi paling pas. Tetapi karena punya Alex dan Zapata, beberapa kali Pippo mencoba merotasi kombinasi yang hasilnya kurang bagus. Dua dari empat clean-sheet dihasilkan ketika Pippo menurunkan Philippe Mexes dan Adil Rami. Sedangkan rekor kebobolan terbanyak terjadi ketika Alex bermain.
Dalam skema back-four, yang dianut Inzaghi, duet bek sentral bukan satu-satunya tumpuan pertahanan. Mereka membutuhkan dukungan satu gelandang bertahan yang harus solid dalam bekerja sama. Masalahnya, gelandang bertahan Milan juga selalu berganti antara Nigel De Jong dan Michael Essien. Andrea Poli bahkan juga pernah dicoba. Bila fit, Inzaghi perlu segera permanenkan kombinasi trio bertahan ini.
Kedatangan Palleta dan Boccheti tentu makin menambah kombinasi trio bek. Boccheti, yang dipinjam dari Spartak Moskow, sepertinya akan diproyeksikan sebagai pelapis serba-bisa untuk posisi kiri. Ia bisa bermain sebagai bek kiri dan bek sentral. Sama seperti Daniele Bonera yang beberapa kali menjadi bek kanan (dan kiri) serta bek sentral. Pembelian Boccheti tampak seperti panic-buying, di tengah negoisasi alot Milan dengan Luca Antonelli yang dibeli dengan paket M'baye Niang ke Genoa.
Di tengah, Inzaghi kini mempunyai amunisi lima bek sentral murni. Alex, Zapata, Mexes, Rami, dan Palleta. Karier Mexes barangkali berakhir menyusul kartu merah konyol yang diterimanya kala melawan Lazio. Adil Rami tampak menjadi pilihan solid, sementara Zapata memang lebih banyak di-plot sebagai pelapis. Posisi inti tampak akan direbut oleh Alex, mengingat masa adaptasi Palleta yang baru saja bergabung.
Ignazio Abate tampak solid sebagai pilihan bek kanan. Di belakangnya mengantri tiga pemain sekaligus. Daniele Bonera tampaknya jadi pelapis utama, didukung Cristian Zaccardo, kemudian Michelangelo Albertazzi. Kondisi overstok ini juga terjadi di posisi bek kiri.
Bek kiri utama, Mattia De Sciglio, keluar-masuk ruang operasi, sehingga posisinya banyak diisi oleh pemain lain. Dari Bonera sampai Armero. Salvatore Boccheti telah dicoba bermain di posisi ini ketika melawan Parma. Idealnya, De Sciglio adalah pilihan utama, dengan pelapis utamanya diisi oleh Luca Antonelli. Boccheti akan melapis keduanya, dengan posisinya sebagai all-rounders. Armero yang gagal didorong keluar klub pada bursa musim dingin akan turun pangkat menjadi pelapis kedua. Inzaghi butuh bek kiri yang kuat dalam bertahan.
Di tengah, tujuh permain akan berebut tiga posisi gelandang. Nigel De Jong dan Riccardo Montolivo tampak menjadi pilihan utama. De Jong dilapis oleh Essien, sementara Montolivo di-backup Van Ginkel. Suley Muntari akan diturunkan pada laga big match, bergantian dengan Giacomo Bonaventura untuk pertandingan melawan klub kecil. Pemain baru, Suso, bisa mengisi posisi Bonaventura sebagai langkah adaptasi. Skenario untuk Suso adalah musim depan. Andrea Poli menjadi all-rounders yang bisa bermain di semua posisi.
Delapan striker akan menunjang trisula Inzaghi. Hachim Mastour praktis bisa dicoret dari persaingan. Milanisti harus bersabar untuk menyaksikan aksi prodigi belia ini sampai setidaknya musim depan. Jeremy Menez, top scorer klub dengan 12 gol dalam 21 laga, menjadi tumpuan di lini depan sepanjang musim. Kedatangan Mattia Destro tampaknya akan menggeser posisi Menez di sayap kiri, menggantikan Stephan El Shaarawy yang kembali cedera.
Alessio Cerci yang dalam dua pertandingan terakhir menjadi starter, tampak akan menjadi pilihan utama. Menggeser Keisuke Honda sebagai all-rounders di kanan dan kiri. Di tengah, Mattia Destro akan di-backup oleh Menez (plan A) atau Pazzini (plan B). Suso atau Bonaventura juga digadang menjadi pelapis sayap, mengingat vesatility yang dimiliki kedua pemain. Dengan keduanya bermain sebagai gelandang, Inzaghi bisa dengan mudah mengubah ke skema 4-4-2 dengan Cerci/Honda di sayap kanan, serta Suso/Bonaventura di sayap kiri.
Posisi yang pasti hanyalah Diego Lopez, yang meski tidak bermain sesuai potensinya, namun menjadi pilihan reguler pelatih Inzaghi di sepanjang musim.
Dengan segala aktivitas di bursa transfer musim dingin, Milan diharap bisa terdorong untuk lolos ke kompetisi Eropa. Mereka akan bersaing dengan Napoli, Lazio, Fiorentina, Roma, dan Genoa. Belum lagi dorongan dari Inter yang juga melakukan perbaikan dengan mendatangkan Xherdan Shaqiri dari Bayern.
Sayang, enam pemain yang datang tidak diimbangi dengan jumlah kepergian yang sama. Kegagalan mendorong keluar Cristian Zaccardo dan Pablo Armero menjadi rapor merah Milan. Jumlah 13 pemian di posisi bek tentu tidak ideal lantaran kompetisi untuk merebut tempat utama menjadi sangat ketat. Ditambah dengan skema Inzaghi yang belum mantap di sana. Potensi gesekan akan timbul, seperti yang dikeluhkan Zapata di awal musim. Philippe Mexes yang sudah berkorban gaji tentu juga akan meradang bila kesempatan bermainnya kian kecil.
Rapor positif hanyalah dari pembuktian ucapan Berlusconi untuk fokus merekrut pemain lokal Italia. Mattia Destro, Alessio Cerci, Luca Antonelli, Gabriel Palleta, dan Salvatore Boccheti pernah mencicipi seragam Azzurri. Milan kini bisa menurunkan starting XI seratus persen lokal.
Inzaghi punya PR untuk memberikan keseimbangan serta kesempatan di sisa musim. Hanya 17 gim yang akan dijalani Milan. Jumlah yang terlalu sedikit untuk 31 pemain di tubuh Rossoneri.
Perkiraan Starting XI Milan:
Lopez; Abate, Rami, Alex, De Sciglio/Antonelli; De Jong, Montolivo, Bonaventura; Menez, Destro, Cerci
Posting Komentar