Mad Max Fury Road dan AC/DC


Menonton Mad Max bagi saya sama seperti mendeskripsikan musik AC/DC: straightforward, direct, dan membangkitkan (energizing).

Meski tak (selalu) paham apa yang dinyanyikan Bon Scott. Meski tak (selalu) sepaham dengan suara serak Brian Johnson. Gaya Angus Young cukup norak bagi orang tua. Tapi ketika musik menderu, you simply know.

It rocks!

Musik AC/DC tidak untuk dipikirkan detail. Tidak membahas mengenai notasi rumit duabelas bar, atau lirik yang filosofis nan sasterawi. Tiga kord, jadi riff, dan sisanya mengikuti. Sesimpel itu aturannya. Kala konser, setlist yang dibawakan dari dekade 70-an sampai kini 2015 juga nyaris sama. Tak masalah. Karena yang terpenting adalah gelegarnya.

Itulah heavy metal!

Sama saja dengan Mad Max: Fury Road, instalasi keempat film paskakiamat yang dulu sempat memicu demam hot rod (bukan mainan) di dekade 80-an. Tanpa geeking tiga film yang identik dengan Mel Gibson ini kita tetap bisa merasakan apa yang menyebabkan dulu banyak orang menggemari film yang (sejatinya) mempromosikan outback Australia ini.

Tiga kord Mad Max adalah mobil, gurun, dan orang-orang aneh. Tak perlu dibahas mengapa, dan segala macam logika yang melandasi. AC/DC tak perlu menjelaskan kenapa mereka memilih judul panjang (For Those About to Rock) We Salute You. Itu tidak esensial. Tetapi ketika dalam konser, kamu pasti akan berteriak "we salute you" anyway.

Aqua Cola, Bullet Farm, dan nama karakter Imperator Furiosa. Baru kali ini saya tidak memikirkan nama-nama itu sepanjang menonton film.

Mad Max keempat yang terpisah sekitar tiga dekade dari film terakhirnya ini masih digarap oleh sutradara yang sama. Rohnya masih ada. Badass, direct, dan berenergi.

Screenplay mulus, efek sangar, serta musik juga spesial. Ibarat setlist, ini seperti konser di 2015 dengan repertoir klasik namun sound dan teknologi sudah mendukung untuk gelegar maksimal.

Seperti mendengarkan AC/DC, Angus Young masih ada. Mel Gibson diganti dengan Tom Hardy, tapi itu seperti mengganti Bon Scott dengan Brian Johnson. Highway to Hell tetaplah Highway to Hell, siapapun yang menyanyikan. Mad Max tetaplah gila.

Effing heavy metal thunder!

Related

review 895502640452492255

Posting Komentar Default Comments

Hot in WeekRecentComments

Recent

Konser Green Day, Redemsi yang Mengisi Memori

Konser Green Day di Jakarta, Sabtu (15/2) lalu membuka banyak catatan bagi diri saya. Hajatan tersebut menjadi redemsi bagi saya atas ikhtiar yang tertunda setengah dekade.Sekitaran hari ini, lima tah...

Konser Pearl Jam Nite XII, Energi dari Kolektivitas Penampilan

Lama tak dihelat, Pearl Jam Nite XII meluncur di Bandung. Event bertajuk Alive at The Star ini diadakan di (sesuai namanya) The Star, yang menyatu dengan Avery Hotel Bandung pada hari Sabtu, 9 Novembe...

Narasi Reaktif untuk Album Pearl Jam, Dark Matter

Terpaut 4 tahun dari album terakhirnya, Pearl Jam kembali dengan meluncurkan Dark Matter yang dirilis tengah malam WIB tadi (19 April 2024).Album sebelumnya, Gigaton (2020) memegang rekor sebagai albu...

Suar Industri Sinema dalam Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

Menonton "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film" mengingatkan lagi memori sekitar awal 2000-an, mengenai jalur apa yang mesti diambil sinema Indonesia agar bisa bersaing dan punya unique selling point?Pada...

Kedekatan Dune dan Konteks Dunia Nyata

Sebagai penonton yang lumayan paham dengan sejarah Islam dan sedikit dunia Arab, film Dune jadi bisa dinikmati lebih dalam.Ada yang belum menonton Dune? Saat ini seri keduanya tengah mengisi gedung pe...

Comments

Anonymous:

Katanya menjadi ustadz,ini kok pendeta?

Faizal jam:

selalu renyah membaca tulisan helman ini, bahasa luwes & ringan, sehingga ga bosen membacanya. cuma masukan aja, ada tradisi dari PJ nite 1 hingga ke-12, yaitu koor bareng antara vocalist & au...

papa4d:

Thanks on your marvelous posting! I seriously enjoyed reading it, you may be a great author

Anonymous:

"It seems silly, like, 'We cannot have real roulette however we will to} have this,' " Lockwood says. "But it is certified everywhere in the the} country as a slot machine, not ...

Anonymous:

In Germany and lots of|and lots of} other countries, the earnings from lotteries and betting swimming pools are used to subsidize newbie sports. Major League Soccer the highest soccer league within th...

Ads

Popular

Arsip Blog

Ads

Translate

item