Mencoba Menjual Kenangan
https://www.helmantaofani.com/2017/07/mencoba-menjual-kenangan.html?m=0
Suatu ketika di Mekah. Waktu itu saya di shuttle service menuju Masjid, bakda asar. Bis penuh dengan warga maktab, sebagian dari daerah. Ada yang dari Temanggung seperti saya. Ada yang dari Trenggalek. Ada yang dari Manggarai. Dan satu rombongan lagi seingat saya dari Pidie.
Saya duduk paling depan, dekat pak sopir. Setelah bis hampir penuh, playlist yang tadinya Iwan Fals diganti dengan muratal. Ada layar LCD dekat pak sopir, jadi saya tahu berikutnya akan disetel surat Maryam. Mengalun basmalah dan petunjuk ayat pertama. Serentak nyaris satu bis mengucap:
"Kaaaf, haa, yaa, aiiin, soood."
Saya bengong. Kok mereka tahu? Bahkan sebagian besar masih bisa melanjutkan dengan serempak: "Zikru rahmati rabbika abdahu Zakariyya."
Ini benar-benar pelajaran humility. Saya seperti datang ke konser Metallica, mengaku penggemar berat, tapi tahunya Nothing Else Matters doang. Jenis orang seperti itu yang sering saya nyinyirin. Dan Tuhan bisa membalikkan itu dalam sekejap.
Kisah-kisah seperti itu yang membuat saya masih terkenang dengan perjalanan haji tiga tahun lalu. Tahun ini hampir memasuki musim haji. Sebentar lagi, pria dan wanita berbatik akan berbondong menuju haramain, dan mengalami apa yang saya alami 2014 silam. Untuk itu saya berniat membagi memori, renungan, dan dokumentasi tulisan serta foto yang saya rekam kala berhaji.
Ini pengalaman yang selalu mengalun, menjadi sentimentil dan senantiasa terkenang. Padahal saya, yaitu tadi, ibarat tahunya Nothing Else Matters doang. Tapi sepulang dari sana, saya menjadi belajar banyak hal. Haji ternyata bisa dimaknai dengan amat sangat membumi. Dan logis. Puluhan cerita semacam itu sempat saya dokumentasikan.
Dokumentasi ini akan hadir berbentuk buku, setebal 160 halaman yang akan hadir mulai 12 Agustus 2017. Anda yang berminat, dan berniat memesan menggunakan fitur pre-order, bolehlah saya apresiasi dengan potongan seperempat (dengan memasukkan kode promo: Labbaik) melalui platform jualan istri saya ini.
Posting Komentar