Yang Tidak Pernah Muda
https://www.helmantaofani.com/2018/12/yang-tidak-pernah-muda.html?m=0
Pergi ke konser dan kemudian membandingkan ekspektasi dan kenyataan itu mudah. Sebulan yang lalu, puluhan ribu penonton konser di Jakarta membuktikan hal itu ketika mendapati proses evolusi memenangkan pertarungan dengan membawa Axl Rose yang tidak bisa menjangkau nada sulit. Tapi toh tetap penonton senang dan terhibur.
Nah, band dari dekade 1970-an, Judas Priest kemudian hadir untuk dibuktikan. Konser pertama mereka di Indonesia, di Ancol Ecopark, Jumat (7/12) malam.
Setlist, as expected, sama dengan Singapura. Hell, bahkan serupa dengan semua konser di tur ini. Crowd ngga sold out, lapangan longgar dan bisa maju ke depan dengan mudah. Dan ya, Rob Halford seperti “mbah kakung” yang jalan swag tapi jelas renta. Jam 8 malam, usai lagu "War Pigs" berkumandang, konser dimulai dengan "Firepower", title track dari album terbaru mereka.
Dan hell of a voice. Mendengar Halford bersuara itu sama persis seperti mendengar lagu yang dahulu keluar dari stereo kaset Unleashed in the East. Logatnya sama. Suara rendahnya sama. Apalagi falsettonya. Jadi sadar satu hal bahwa suara Rob Halford ini tidak pernah muda. Sudah matang dari awalnya.
Total 19 lagu, empat di antaranya dari album Firepower yang juga jadi tajuk tur. Seperti biasa, pasar nostalgia, sambutan paling meriah tentu diberikan pada lagu-lagu klasik seperti "Hell Bent for Leather", "Green Manalishi", dan "Turbo Lover".
Selesai 90 menit, dengan performa fisik yang sebetulnya membuat sedih penonton. Mbah Kakung berusia 67 tahun yang menyanyi dengan duduk. Tidak bisa lagi “lenjeh”, apalagi kinky. Ia ditertawakan penonton ketika bawa spank dan motor Harley. Tapi semua sedih ketika Halford melanggar ucapannya dengan “'leaving' before midnight” sebagaimana lagu terakhir. Jam 21.30-an konser berakhir.
Audiens tampaknya memaklumi keterbatasan dan aspek pakem evolutif yang memapar kondisi fisik Rob Halford. Bahkan tetap menyambut meriah ketika 3 lagu terakhir dibawakan juga oleh Glenn Tipton, gitaris Priest yang terkena parkinson.
Gitar, dari awal adalah aset bersama vokal Halford sebagai bahan jualan band asal Birmingham ini. Adalah kemustahilan untuk singalong dengan standar nada yang ditetapkan. Untuk itu, groove dan beat menjadi hal yang membuat penonton bergerak. Ribuan tangan terkepal mengikuti riff di tiap akhir verse “Green Manalishi”.
Di ujung Jakarta, dengan segala kesulitan akses menuju venue dan pemakluman laju usia, mudah untuk mengulik apa yang tidak sesuai ekspektasi dari konser Judas Priest. Namun, tanyakan pada setiap individu yang ada di sana. Yang sebagian besar berbaju hitam dan sample kecil berupa ibu berjilbab mengajak anaknya seraya berjoget ketika lagu “Sinner” dibawakan.
Bukti nyata ialah imitasi-imitasi lagu Priest usai gelaran konser muncul dari penonton. Meniru raihan pitch-nya di “Painkiller”. Membicarakan Halford, aksi Richie Faulkner dan Scott Travis. Atau sambutan kepada para veteran yang sama rentanya, Tipton serta Ian Hill. Tidak ada desis komplain seperti kepada suara Axl Rose yang mengganggu tempo hari. Juga ketika akhirnya tidak ada lagu lagi yang mungkin belum dibawakan.
18 album dan karier lima dekade dirangkum dalam sebuah konser pendek, cukup murah, rapi, serta nyaman. Tidak sesak mungkin, tapi berada di sana bersama “heavy metal maniacs” (kata Halford) adalah sebuah pengalaman religius. Pengalaman merayakan ibadah bersama bersama para pendeta Yudas yang melibatkan ritual-ritual kecil. Cukup untuk menyadarkan bahwa memang dunia itu berjalan, tetapi ada hal yang konstan.
Salah satunya ya suara yang tidak pernah muda itu.
Photo courtesy of: Wisnu
Judas Priest
Firepower Tour Concert
Allianz Ecopark, Jakarta
Jumat, 7 Desember 2018
Estimasi audiens: 5000
Cue in song:
War Pigs (Black Sabbath)
Setlist:
1. Firepower
2. Running Wild
3. Grinder
4. Sinner
5. The Ripper
6. Lightning Strike
7. Desert Plains
8. No Surrender
9. Green Manalishi
10. Turbo Lover
11. Night Comes Down
12. Rising from Ruins
13. Freewheel Burning
14. You’ve Got Another Thing Coming
15. Hell Bent for Leather
16. Painkiller
Encore (with Glenn Tipton):
17. Metal Gods
18. Breaking the Law
19. Living After Midnight
Cue out song:
We Are the Champions (Queen)
Posting Komentar